Pemda Garut Siapkan Penyembelih Hewan Kurban Bersertifikat

Selain hewan kurban yang sehat, juga diperlukan pemotong hewan kurban yang profesional bersertfikat.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 28 Jun 2019, 23:00 WIB
Beberepa domba Garut dengan bobot badan yang mendukung untuk hewan kurban (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Menjelang datangnya musim Idul Adha tahun ini, Dinas Perikanan dan Peternakan Garut bakal menyelenggarakan pelatihan penyembelih hewan kurban profesional bersertifikat.

“Yang jelas harus memenuhi kriteria aman, sehat, utuh dan halal atau ASUH,” ujar Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Garut Sofyan Yani, Kamis (27/6/2019).

Menurutnya, sesuai dengan peraturan Menteri Pertanian Nomor 114 tahun 2014 tentang pemotongan hewan kurban, lembaganya memperhatikan seluruh tahapan penjualan hewan kurban yang aman bagi masyarakat.

“Mulai tempat penjualan hewan kurban, pengangkutan, kandang penampungan, dan tempat pemotongan hewan kurban,” kata dia.

Bahkan tata cara penyembelihan hewan kurban dan distribusi daging kurban pun, harus memperhatikan aspek teknis dan memenuhi unsur syariat. “Makanya kami siapkan pemotong khusus profesional,” kata dia.

Untuk tahap pertama, sebanyak 20 orang pemotong hewan kurban, akan mendapatakan pelatihan dalam waktu dekat ini. “Harapannya saat momen idul kurban nanti sudah bisa digunakan,” kata dia.

Rencannya mereka akan di sebar ke beberapa wilayah, untuk memberikan bimbingan teknis bagi masyarakat.

“Tidak saja oleh mereka, namun mereka pun akan membimbing langsung masyarakat,” ujarnya.

 


Bebas PMK

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakana Garut Sofyan Yani (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Dalam kesempatan itu, Sofyan mengatakan hingga saat ini seluruh hewan hewan yang akan digunakan masyarakat untuk berkurban, dalam keadaan sehat.

“Kami pastikan juga seluruh hewan yang ada bebas PMK (Penyakit Mulut Kuku),” kata dia.

Selama ini hewan kurban yang biasa digunakan masyarakat, mayoritas berasal dari peternakan rakyat, namun tidak sedikit di antaranya menggunakan sapi impor dari luar.

“Kebanyakan jenis sapi FH dan BX dari Asutralia,” kata dia.

Namun hasil tinjauan pertama di lapangan tahun ini, kondisi daging ternak yang akan dikonsumsi termasuk menjelang kurban dalam keadaan sehat.

“Sebelum masuk tentu kita akan meminta rekomendasai dulu dari dinas, termasuk badan karantina,” ujarnya.

Saat ini total pupulasi ternak yang tersebar di Garut sebagai berikut, sapi potong sebanyak 22.304 ekor, Sapi perah 13.052 ekor, kerbau 12416 ekor, kuda 2.478 ekor.

Kemudian domba 584.559 ekor, kambing 62.273 ekor, , ayam pedaging 1.193.555 ekor, ayam petelur 466.846 ekor, ayam kampung 1.363.190 ekor dan itik 318.477 ekor.

Sedangkan data ketersediaan ternak qurban 2019 antara lain sapi 3.163 ekor, kerbau 189 ekor, domba 4.976 ekor, kambing 273, totl 8.602 ekor

Sementara untuk harga per kilogram, hewan kurban untuk sapi dipatok dikisaran harga Rp 65.000 hingga Rp 50.000 per kilogram, sementara harga satuan domba dan kambing yakni berada di kisaran Rp 85 ribu per kilogram.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya