Putusan Sidang MK Tentukan Stabilitas IHSG ke Depan

Apapun hasil keputusan yang ditetapkan MK nanti, masyarakat bisa cukup jernih menanggapi hasilnya.

oleh Bawono Yadika diperbarui 27 Jun 2019, 16:45 WIB
Suasana saat Ketua Kuasa Hukum KPU untuk Pilpres, Ali Nurdin memberikan keterangan dalam sidang sengketa Pilpres 2019 di Gedung MK, Jakarta, Selasa (18/6/2019). Sidang tersebut beragendakan mendengarkan jawaban dari termohon. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah massa terlihat ramai menunggu hasil putusan Mahkamah Konstitusi pada hari ini. Kinerja indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun diperkirakan akan ikut terpangaruh dari aksi unjuk rasa MK ini.

Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus mengatakan, jika massa dapat kondusif merespons hasil putusan MK, maka hal itu berdampak positif pada pasar.

"Kalau tidak bisa menerima, ya jelas IHSG pasti akan terpengaruh cukup dalam (tertekan)," tuturnya kepada Liputan6.com, Kamis (27/6/2019).

"Tapi sebaliknya, kalau menerima dan semua adem ayem, ini akan jadi katalis yang bagus buat pasar," tambah dia.

Dia pun berharap, apapun hasil keputusan yang ditetapkan MK nanti, masyarakat bisa cukup jernih menanggapi hasilnya.

"Karena ini membuat kepastian mengenai masa depan Indonesia dan stabilitas ekonomi tetap terjaga," papar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


IHSG Ditutup Menguat ke 6.352,71

Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat dan mampu ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis ini. Sektor industri dasar menguat 1,87 persen dan bukukan kenaikan terbesar. 

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (27/6/2019), IHSG naik 42,22 poin atau 0,67 persen ke posisi 6.352,71. Indeks saham LQ45 juga menguat 1,02 persen ke posisi 1.011,37. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menghijau kecuali indeks acuan DBX yang melemah 0,34 persen.

Sebanyak 231 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu 196 saham melemah dan 134 saham diam di tempat. Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.357,92 dan terendah 6.320,09.

Total frekuensi perdagangan saham 507.726 kali dengan volume perdagangan 39,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,9 triliun. Investor asing beli saham Rp 35 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.140. 

Sebagian besar sektor saham menguat. Hanya ada dua sektor yang tertekan yaitu perkebunan yang turun 3,02 persen dan pertambangan yang melemah 0,22 persen.

Sektor industri dasar menguat 1,87 persen dan bukukan kenaikan terbesar. Disusul kemudian sektor aneka industri yang melonjak 1,71 persen dan sektor infrastruktur yang naik 1,28 persen.

Saham-saham yang kompak menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham HDFA mendaki 34,64 persen ke posisi Rp 206 per saham, saham ABBA mendaki 27,45 persen ke posisi Rp 195 per saham, dan saham POLU naik 25 persen ke posisi Rp 540 per saham.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya