Liputan6.com, Jakarta - Prinsip energi adalah tidak bisa hilang, tetapi berubah bentuk. Pada orang yang berolahraga, energi yang digunakan berubah menjadi panas dan keringat.
Tetapi dengan teknologi yang diterapkan brand pakaian asal Amerika Serikat, Under Armour, energi yang dikeluarkan tubuh ternyata bisa didaur ulang. Lini pakaian yang menggunakan teknologi Celliant itu bernama Rush dan Recovery.
Product Trainer Under Armour Southeast Asia, Syukri Azman menyebut koleksi terbaru itu memanfaatkan tiga belas jenis mineral alami, misalnya nitrogen dioksida, yang diekstraksi dan dihancurkan menjadi partikel-partikel aktif. Kemudian, partikel itu dilebur menjadi satu untuk membentuk campuran khusus.
Baca Juga
Advertisement
Campuran itu ditanamkan ke dalam serat-serat pakaian yang akhirnya dirajut menjadi bahan pakaian yang digunakan untuk koleksi terbaru. Dengan bahan khusus, energi dalam tubuh diserap dan diubah menjadi energi inframerah, dan dipancarkan kembali ke tubuh.
"Energi bisa hilang dari tubuh, tapi juga ternyata bisa didaur ulang supaya lebih bertenaga," kata Syukri dalam peluncuran Under Armour Rush and Recovery, Kamis, 27 Juni 2019.
Daur ulang energi juga meningkatkan sirkulasi darah dan kemampuan tubuh mengirup oksigen lebih baik sebesar 1 persen. Meski terlihat kecil, angka itu bisa menentukan apakah seseorang bisa menyelesaikan sesi olahraganya atau pingsan sebelum finish.
"Produk ini sudah melalui pengujian dan disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika yang berarti aman digunakan oleh masyarakat," kata dia lagi sembari menambahkan teknologi itu sudah diterapkan lebih dulu di produk kasur.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Nyaman dan Modis
Pesohor Deddy Corbuzier berkesempatan untuk mencoba produk tersebut lebih dulu sebelum dipasarkan di Indonesia. Lelaki yang menyukai martial art dan angkat beban itu mengaku pakaian tersebut cukup keren untuk dikenakan sehari-hari.
"Soalnya saya tidak hanya pakai untuk olahraga tetapi juga untuk daily use. Jadi, yang penting harus keren," katanya.
Selain itu, pakaian tersebut terbilang nyaman dibandingkan bahan katun biasa. Pasalnya, materialnya menyerap keringat dan mengeringkannya lebih cepat.
"Kalau bahan katun biasa, keringat yang deras tetap menetes ketika selesai olahraga, tapi kalau pakai baju ini, keringatnya sudah kering saat selesai olahraga," tutur Deddy.
Advertisement