Misteri Batu Hidup dalam Makam Keramat di Gorontalo Utara

Dulunya di situ hanya terlihat tumpukan bebetuan besar. Oleh warga sekitar, makam keramat itu direnovasi dengan dicor dan diberi atap sehingga terlihat seperti makam keramat pada umumnya.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 29 Jun 2019, 01:00 WIB
Kebanyakan orang mengaitkan kuburan keramat dengan hal-hal yang mistis. (Liputan6.com/ Arfandi Ibrahim)

Liputan6.com, Gorontalo - Di setiap daerah pasti ada kuburan atau makam yang disakralkan, mulai dari kuburan keluarga, ulama, habib, atau pejuang. Kuburan-kuburan itu pun dianggap keramat. Bahkan, kebanyakan orang mengaitkan makam keramat itu dengan hal-hal mistis.

Seperti yang ada di Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut). Di sini ada satu makam yang dikeramatkan warga sekitar karena diakui merupakan makam anak raja.

Dari bentuknya tidak seperti makam pada umumnya. Dulunya di situ hanya terlihat tumpukan bebetuan besar. Oleh warga sekitar, makam keramat itu direnovasi dengan dicor dan diberi atap sehingga terlihat seperti makam keramat pada umumnya.

Warga sekitar mengakui bahwa makam keramat itu seperti hidup, kian hari makin tinggi. Hal ini dijelaskan oleh salah seorang pemangku adat, atau dalam bahasa Gorontalo disebut bate, Hartono Pulumoduyo. Dia mejelaskan memang kuburan itu dikeramatkan.

"Kami di sini mengeramatkan kuburan itu, karena itu merupakan kuburan raja Blongkod atau raja Atinggola. Kuburan tersebut setiap tahun bertambah tinggi seperti hidup," ungkapnya.

Hingga kini, belum ada warga yang bisa membuktikan secara rasional mengapa keburan itu makin hari tingginya bertambah dan sedikit bergeser.

"Belum ada yang bisa membuktikan secara ilmilah keanehan makam anak raja ini. Dulunya saya pernah saksikan saat masih kecil kuburan yang seperti bongkahan batu itu masih agak rendah, tetapi sekarang sudah bertambah tinggi berada di atas bukit," ujar Hartono.

 


Batu Hidup

Kebanyakan orang mengaitkan kuburan keramat dengan hal-hal yang mistis. (Liputan6.com/ Arfandi Ibrahim)

Ia menuturkan, pernah ada kejadian pada 2002, pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) melakukan penelitian di makam tersebut. Mereka mengatakan bahwa di dalam tanah itu terdapat bebatuan hidup.

Saat itu, pihak BPCB ingin membongkar makam itu demi memastikan apakah di dalam tanah itu ada batu hidup seperti yang mereka perkirakan.

"Pihak BPCB waktu mau membongkarnya, namun warga sekitar tidak setuju kalau itu dibongkar, melalui perundingan yang panjang akhirnya makan itu akan dibongkar," dia melanjutkan.

Namun, apa yang terjadi, saat alat berat berupa ekskavator tiba di lokasi, tiba-tiba mesinnya mati secara misterius dan sudah tidak bisa dihidupkan lagi hingga kemudian pembongkaran makam itu batal," tuturnya.

Akhirnya, masyarakat sekitar lebih meyakini bahwa itu merupakan makam anak raja Blongkod yang dikeramatkan. Hingga kini, makam tersebut terus dirawat warga sekitar dan selalu dikunjungi ketika perayaan hari besar Islam di Kecamatan Atinggola.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya