Liputan6.com, Jakarta Bekerja saat hamil masih sering dilakukan oleh banyak wanita di dunia. Bahkan saat hamil besar pun masih ada yang menyempatkan diri untuk masuk bekerja di kantor.
Advertisement
Ada beberapa ibu yang khawatir mengalami persalinan lebih cepat dari waktunya karena kelelahan. Ardiansjah Dara, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, mengatakan bahwa kelelahan dapat memicu kontraksi lebih cepat sehingga bayi bisa saja lahir prematur.
Selain kelelahan, nyeri dan stres dapat menjadi faktor lain terjadinya kontraksi lebih cepat. Terutama nyeri, dengan merasa nyeri seperti jatuh menjadi kasus paling sering dialami oleh ibu hamil.
"Nyeri juga dapat memicu kontraksi, misalnya ketika sedang naik bus dan kaki terinjak, ibu yang kaget dan merasa nyeri dapat memicu kontraksi", kata Ardiansjah dalam seminar kehamilan dan pengasuhan anak, Rabu (26/6/2019).
Ibu Hamil Boleh Beraktivitas, Asal
Ardiansjah juga menekankan bahwa orang hamil itu bukan orang sakit hanya aktivitasnya yang terbatas. Ibu boleh bekerja, berhubungan suami-istri, olahraga, naik pesawat, hanya terbatas.
Stres bisa saja jadi pemicu kontraksi lebih cepat, tapi hanya stres yang luar biasa hingga depresi yang dapat memicu kontraksi, seperti masalah keluarga atau masalah dengan atasan. Kalau sekedar stres karena macet dan lain-lain tidak dapat memicu kontraksi.
Penulis: Febrianingsih Alamako
Advertisement