Ma'ruf Amin: Sekarang Saya Ulama dan Umaro

KH Ma'ruf Amien kini mengaku memiliki dua tanggung jawab usai menjadi Cawapres terpilih, mendampingi Jokowi selama periode 2019-2024.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 29 Jun 2019, 08:07 WIB
Calon Wakil Presiden dari nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin memberikan keterangan kepada awak media saat tiba untuk memimpin rapat rutin bersama petinggi dan anggota MUI di Jakarta, Selasa (13/11).(Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Serang - KH Ma'ruf Amien kini mengaku memiliki dua tanggung jawab usai menjadi Cawapres terpilih, mendampingi Jokowi selama periode 2019-2024.

Tanggung jawab dipundaknya yakni sebagai Ulama dan umaro. Hal itu disampaikan Ma'ruf Amin dalam sambutan Haul ke-126 Syekh Nawawi al-Bantani di Ponpes An-Nawawi yang di pimpinnya.

"Saat ini saya punya dua tanggung jawab, yaitu mas'uliyyah ulama (tanggung jawab ulama) dan mas'uliyyah umaro (tanggung jawab pemimpin). Jadi sekarang saya ulama dan umaro," kata Kiai Ma'ruf, di hadapan ratusan santri dan masyarakat yang hadir, Jumat malam (28/06/2019).

Meski akan menjabat sebagai Wakil Presiden (Wapres) atau Umaro, Ma'ruf mengaku tidak bisa melepaskan persennya sebagai Ulama.

Fungsi Ulama yakni membangun agama di tengah masyarakat, akan berjalan seirama dengan fungsi umaro, yang menurut Ma'ruf Amin adalah membangun kebermanfaatan, maslahat dan menghindarkan rakyat dari kerusakan serta marabahaya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Santri Jangan Berkecil Hati

Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kanan) dan Ma'ruf Amin (kiri) saat tiba di kediaman Ma'ruf Amin, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Kamis (27/6/2019). Jokowi menjemput Ma'ruf untuk nonton bareng sidang putusan MK di Lanud Halim Perdanakusuma. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

"Jadi santri jangan kecil hati, karena santri bisa jadi apa saja. Saya sejak kecil jadi santri dididik supaya jadi Kiai, ternyata bisa jadi Rois 'Am Nahdatul Ulama (NU), Ketua MUI, lalu sekarang belok jadi umaro setelah diajak Pak Jokowi mendampingi," terangnya.

Di hadapan santri-santrinya, Ma'ruf Amin meyakinkan agar para santri tidak takut bermimpi untuk menjadi apapun. Dirinya mencontohkan banyak pejabat pemerintahan hingga kepala daerah berasal dari kalangan santri.

"Contohnya ini Pak Nasir dari Menristek. Beliau santri, tapi jadi menteri. Satu-satunya menteri yang hafal Alfiyah ya Pak Nasir ini," jelasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya