Liputan6.com, Jakarta - Pelumas vagina digunakan untuk meningkatkan lubrikasi, kelembapan, dan kenikmatan saat berhubungan seks. Normalnya, aktivitas ranjang ini akan menghasilkan pelumas alami, baik dari vagina maupun penis.
Advertisement
Berhubungan seks akan melibatkan beberapa fase. Saat fase foreplay, vagina wanita akan menghasilkan cairan lubrikan dengan osmolalitas 260-290 mOsm/kg. Pada pria juga demikian, yakni cairan semen dengan osmolalitas 250-380 mOsm/kg.
Bila proses foreplay berjalan dengan semestinya, penggunaan pelumas tambahan tidak mutlak diperlukan. Namun, beberapa kondisi mungkin menyebabkan cairan pelumas ini belum cukup, sehingga butuh pelumas tambahan dari luar.
Pelumas tambahan ini beragam, ada yang dijual di pasaran pelumas khusus untuk hubungan seksual, tapi banyak juga yang menggunakan baby oil, air liur, mentega, minyak, dan hand body lotion, amankah?
Gunakan Baby Oil Sebagai Pelumas Saat Berhubungan Seks
Baby oil, mentega, minyak sayur, minyak ikan, santan, petroleum jelly, dan hand body lotion sering kali digunakan sebagai pelumas saat berhubungan seks. Sayangnya, keamanan pelumas dari produk rumahan ini belum diketahui.
Namun yang pasti, produk rumahan yang disebutkan di atas tidak bisa digunakan untuk pelumas bila dipakai bersamaan dengan kondom. Produk rumahan ini dikatakan dapat merusak lateks kondom, sehingga efek proteksi dari kondom bisa hilang.
Pelumas untuk berhubungan seks boleh saja digunakan, sepanjang Anda memilih jenis yang tepat.
Sebelum memilih pelumas untuk berhubungan seksual, perhatikan osmolalitas, zat, dan pH vagina. Pilihlah pelumas yang memiliki osmolalitas di bawah 1200 mOsm/kg, tidak mengandung polyquaternium dan memiliki pH sekitar 4,5.
Penulis : Dr Melyarna Putri / Klik Dokter
Baca Juga
Advertisement