FOTO: Kemiskinan di Phnom Penh, Terpaksa Berbagi Rumah dengan Kuburan

Penduduk miskin kota Phnom Penh, Kamboja, memilih untuk hidup di antara ratusan batu nisan di pemakaman.

oleh Arny Christika Putri diperbarui 29 Jun 2019, 15:45 WIB
Hidup di Area Pemakaman
Penduduk miskin kota Phnom Penh, Kamboja, memilih untuk hidup di antara ratusan batu nisan di pemakaman.
Seorang anak perempuan berbaring di atas sebuah kuburan di Phnom Penh, Kamboja pada 5 Juni 2019. Pemakaman menjadi tempat peristirahatan abadi bagi orang mati, tetapi area pemakaman ini menjelma sebagai tempat tinggal untuk bertahan hidup bagi mereka yang didera kemiskinan. (TANG CHHIN Sothy/AFP)
Seorang anak melewati bangunan rumah di sebuah kuburan di Phnom Penh, Kamboja pada 21 Mei 2019. Pemakaman menjadi tempat peristirahatan abadi bagi orang mati, tetapi area pemakaman ini menjelma sebagai tempat tinggal untuk bertahan hidup bagi mereka yang didera kemiskinan. (TANG CHHIN Sothy/AFP)
Seorang pria memainkan ponsel di rumahnya yang dibangun di area kuburan di Phnom Penh, 21 Mei 2019. Pemakaman menjadi tempat peristirahatan abadi bagi orang mati, tetapi area pemakaman ini menjelma sebagai tempat tinggal untuk bertahan hidup bagi mereka yang didera kemiskinan. (TANG CHHIN Sothy/AFP)
Seorang wanita menjemur pakaian di area kuburan di Phnom Penh, Kamboja pada 5 Juni 2019. Pemakaman menjadi tempat peristirahatan abadi bagi orang mati, tetapi area pemakaman ini menjelma sebagai tempat tinggal untuk bertahan hidup bagi mereka yang didera kemiskinan. (TANG CHHIN Sothy/AFP)
Seorang wanita melewati bangunan rumah di sebuah kuburan di Phnom Penh, Kamboja pada 21 Mei 2019. Pemakaman menjadi tempat peristirahatan abadi bagi orang mati, tetapi area pemakaman ini menjelma sebagai tempat tinggal untuk bertahan hidup bagi mereka yang didera kemiskinan. (TANG CHHIN Sothy/AFP)
Anak-anak bermain di area kuburan di Phnom Penh, Kamboja pada 21 Juni 2019. Pemakaman menjadi tempat peristirahatan abadi bagi orang mati, tetapi area pemakaman ini menjelma sebagai tempat tinggal untuk bertahan hidup bagi mereka yang didera kemiskinan. (TANG CHHIN Sothy/AFP)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya