Liputan6.com, Jakarta - Penyelenggaraan Angkutan Udara Haji 1440 H 2019 semakin dekat. Rencana perjalanan haji tahun ini akan dibagi dalam dua fase, yakni waktu keberangkatan yang berlangsung pada 7 Juli 2019-5 Agustus 2019, dan fase pemulangan pada 17 Agustus 2019-16 September 2019.
Guna memastikan kesiapan dan kelaikan armada angkutan Haji, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara akan menggelar inspeksi keselamatan atau ramp check.
Baca Juga
Advertisement
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti menyatakan, kesiapan armada dan kelaikan seluruh fasilitas sarana dan prasarana angkutan haji menjadi tanggung jawab yang dilaksanakan oleh Ditjen Hubud setiap tahunnya.
"Untuk angkutan haji tahun 1440 H/2019, kami akan laksanakan ramp check di 12 Bandar Udara Embarkasi Haji. Kegiatan akan dilakasanakan pada fase keberangkatan dan pemulangan," jelas Polana, Minggu (30/6/2019).
Adapun sebanyak 12 bandar udara yang menjadi embarkasi haji dan lokasi ramp check antara lain Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Bandara Hang Nadim (Batam), Bandar Udara Adisumarmo (Solo), Bandara Sepingan (Balikpapan), serta Bandara Kualanamu (Medan).
Lalu, Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Bandara Internasional Juanda (Surabaya), Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Lombok), Bandar Udara Syamsuddin Noor (Banjarmasin), Bandara Internasuonal Sultan Hasanuddin (Makasar), Bandara Internasional Minangkabau (Padang), dan Bandara Soekarno Hatta (Jakarta).
Armada yang akan digunakan untuk angkutan haji dilayani oleh 2 Maskapai, yakni Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines. Garuda Indonesia menyediakan sebanyak 14 pesawat, terdiri dari 8 pesawat milik Garuda jenis B777-300ER dan A330-300 serta 6 pesawat carter terdiri dari 3 unit B747-400 (WAMOS AIR), 2 unit A330-200 (WAMOS AIR) dan 1 unit A330-200 (HiFly).
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Arabian Airlines
Sementara Saudi Arabian Airlines melayani dengan 18 pesawat, terdiri dari 11 unit pesawat B777-300 milik Saudi Arabian Airlines dan 7 unit pesawat B747-400 sewa dari Air Atlanta Icelandic.
Polana melanjutkan, proses ramp check akan dilakukan oleh para Inspektur dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) serta Inspektur Otoritas Bandar Udara (OBU).
"Semaksimal mungkin kami berusaha untuk menciptakan kondisi penerbangan yang selamat, aman, dan nyaman sebagaimana harapan kita semua. Untuk keselamatan penerbangan, tidak ada toleransi no go item yang harus dipenuhi bila ingin terbang," tegas Polana.
Advertisement
143 Ribu Paspor Jemaah Haji Masuk Proses Visa
Tim Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) terus mengebut proses pembuatan visa jemaah haji Indonesia tahun 1440H/2019M. Sampai saat ini, sudah lebih 143 ribu paspor jemaah haji masuk dalam proses pembuatan visa.
“Lebih 143 ribu paspor sudah terkumpul. Sebagian besar sudah dikelompokan (grouping) berdasarkan kloter untuk diajukan pembuatan visa,” ujar Kasubdit Dokumen Haji Reguler Nasrullah Jasam di Jakarta, Selasa (25/6/2019).
Menurut Nasrullah, data paspor jemaah yang sudah dikelompokan berdasarkan kloter ini selanjutnya akan dikirim ke Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah untuk dilakukan pemaketan layanan.
Layanan antara lain mencakup: akomodasi Makkah, akomodasi Madinah, dan katering masya'ir (Armina). Usai pemaketan layanan, KUH KJRI di Jeddah akan menginput data tersebut ke dalam sistem pemvisaan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
“Sampai hari ini, ada 5.000 visa jemaah dan 3000 visa petugas yang sudah terbit,” lanjutnya.
Menurut Nasrullah, saat ini sudah lebih 100 ribu paspor jemaah yang selesai dikelompokkan berdasarkan kloter dan sudah dikirim ke KUH untuk dilakukan pemaketan layanan.
Adapun ditargetkan pada 3 Juli 2019 nanti, 50 persen dari visa jemaah haji yang berangkat pada gelombang pertama sudah selesai. “50 persen lainnya ditargetkan selesai pada hari keenam fase pemberangkatan jemaah haji kloter pertama,” tutur dia.
Sementara untuk visa jemaah gelombang kedua, 50 persen ditargetkan selesai pada akhir pemberangkatan gelombang pertama. "Dan 50 persen pada pertengahan gelombang kedua,” lanjut dia.
Kuota Indonesia untuk jemaah haji reguler tahun ini mencapai 214.000. Jemaah akan diberangkatkan dalam dua gelombang menuju Arab Saudi.
Pemberangkatan kloter pertama jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan mulai diberangkatkan pada 6 Juli 2019. Adapun petugas, rencananya akan mulai diberangkatkan pada 1 Juli 2019.