Tim Pencari Jalur Darat Menyisir Lima Lokasi Hilangnya Heli MI-17

Teknologi GEOINT dapat menganalisis kemungkinan kedudukan helikopter berdasarkan anomali suhu panas, sehingga dapat ditentukan beberapa titik koordinat yang dapat disesuaikan dengan keterangan masyarakat.

oleh Katharina Janur diperbarui 30 Jun 2019, 11:42 WIB
Tim SAR gabungan dari Jayapura yang diberangkatkan ke Oksibil lakukan penccarian helikopter MI-17. (Liputan6.com/Katharina Janur/SAR Jayapura)

Liputan6.com, Jayapura - Cuaca bersahabat iringi pencarian helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138, hari kedua, Minggu (30/6/2019). Selain mengerahkan lima armada penerbangan melalui jalur udara. Tim SAR gabungan juga mengerahkan ratusan orang dalam pencarian lewat jalur darat.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderwasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi menyebutkan pencarian lewat jalur darat dibagi menjadi tiga lokasi pencarian.

Tim pertama berada di Oksibil dipimpin oleh Dandim 1702/JWY Letkol Inf Candra Dianto dengan kekuatan satu SSK. Tim Oksibil ini, dibagi menjadi tiga kelompok yakni kelompok 1 yang dipimpin Dansatgas Yonif 725/WRG, Letkol Inf Hendry Ginting mencari di sekitar Distrik Oskop.

Lalu kelompok 2 pencarian helikopter MI-17 dipimpin oleh Dandim 1702/JWY Letkol Inf Candra Diyanto dengan sasaran Gunung Mol dan Gunung Aplot.

Kemudian kelompok 3 dipimpin oleh Mayor Inf  Ardiyansah dengan sasaran ke Kampung Alut Bakon.

Aidi melanjutkan, tim kedua pencarian dilakukan di daerah Airu, Kabupaten Jayapura dipimpin oleh Kasi Ops Korem 172 dengan kekuatan pasukan 30 orang dan tim ketiga dilakukan di sekitar Lereh yang dipimpin Dandim 1701/JYP dengan kekuatan pasukan 20 orang.

Menurut Aidi, sebelumnya terdapat informasi dari masyarakat di Kampung Alutbakon Distrik Oksop yang mendengar suara menyerupai helikopter cukup keras melintasi kampung itu. Namun, warga tak dapat melihat helikopter MI-17 karena saat itu kabut tebal menyelimuti kampung.

"Warga juga menyebutkan helikopter melewati sela-sela gunung menuju Distrik Bime dan Okbab," ujar Aidi.

Aidi melanjutkan upaya pencarian hari ini akan berpedoman kepada pengumpulan dan analisis informasi dan keterangan dari berbagai sumber, antara lain keterangan dari masyarakat digabungkan dengan data teknologi Inteligen Dan Analisis Geopasial (GEOINT).

"Teknologi GEOINT dapat menganalisa kemungkinan kedudukan heli MI-17 berdasarkan anomali suhu panas, sehingga dapat ditentukan beberapa titik koordinat yang dapat disesuaikan dengan keterangan masyarakat," ujarnya.

Simak video menarik berikut ini :

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya