Liputan6.com, Jayapura - Helikopter MI 17 TNI AD hilang kontak saat terbang dari Bandara Oksibil menuju Bandara Sentani, Papua, Jumat 28 Juni 2019 dilakukan melalui darat dan udara.
Tim darat dipusatkan di Oksibil, Ibu Kota Kabupaten Pegunungan Bintang. Tim ini sudah bergerak ke sekitar kawasan Oksob.
Advertisement
Sementara, pencarian helikopter MI 17 melalui udara dilakukan melalui Jayapura dan Timika. Dari Jayapura yang bergerak CN 295 dengan membawa bahan bakar dan personel yang akan melakukan pencarian.
"Belum ada laporan tentang keberadaan helikopter yang membawa 12 penumpang dan kru," kata Danrem 172 PWY Kol Inf Binsar Sianipar kepada Antara, Minggu (30/6/2019).
Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138 yang membawa 12 penumpang beserta kru yang sebelumnya terbang ke Okbibab untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut.
Okbibab merupakan salah satu distrik atau kecamatan di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini (PNG).
Ucapan Terakhir
Sekitar pukul 11.44 WIT heli terbang ke Jayapura dan sesaat setelah terbang, yakni pukul 11.49, pilot sempat mengucapkan "terima kasih" setelah melaporkan terbang di ketinggian 7.800 feet, 6 notical mile ke utara.
Adapun nama anggota satgas pamtas Yonif 725/WRG yang ikut dalam helikopter tersebut yaitu Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin dan Prada Tegar Hadi Sentana.
Sedangkan nama-nama awak helikopter tersebut yaitu Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Bambang (pilot), Lettu CPN Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo dan Pratu Aharul.
Selain itu, pencarian itu melibatkan 25 personel Tim SAR Gabungan yang diberangkatkan dari Jayapura. Tim itu sudah tiba di Oksibil, Pegunungan Bintang dan segera bergabung dengan tim yang telah berada di Gunung Aprok.
Advertisement