3 Alasan Manchester United Tidak Perlu Rekrut Paulo Dybala

MU merombak skuat demi memperbaiki posisi pada musim depan. Untuk itu, mereka dinilai tidak perlu mendatangkan Paulo Dybala dari Juventus.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 01 Jul 2019, 10:10 WIB
MU tidak perlu merekrut Paulo Dybala dari Juventus. (AFP/Marco Bertorello)

Jakarta - Manchester United (MU) melakukan pembenahan pada bursa pemain musim panas ini. Mereka ingin memperbaiki posisi setelah terpuruk pada 2018/2019.

Manajer MU, Ole Gunnar Solskjaer, dengan tegas menyatakan fokus mengejar talenta-talenta muda Inggris Raya pada musim panas ini. Sejauh ini, dia masih memegang kata-katanya.

Daniel James sudah didatangkan dari Swansea, sedangkan Aaron Wan-Bissaka segera menyusul dari Crystal Palace. Keduanya sama-sama pemain muda.  

Namun, Manchester United juga jelas butuh pemain yang matang dan kenyang berpengalaman jika tak ingin hanya memburu posisi empat besar. Tambahan pemain yang tepat bukan tak mungkin akan membantu Setan Merah masuk pacuan juara Premier League musim depan. 

Ada beberapa nama yang dihubung-hubungkan dengan MU. Satu di antaranya adalah pemain asal Argentina. Tentu saja, yang dimaksud bukan Lionel Messi. 

Pemain yang dihubungkan dengan Manchester United adalah striker Juventus, Paulo Dybala. Namun, Dybala dianggap bukan solusi brilian bagi Setan Merah. 

Berikut ini tiga alasan Paulo Dybala bukan solusi tepat bagi MU seperti dilansir Sportkeeda, Sabtu (29/6/2019). 

 


1. Sulit Penuhi Ekspektasi Tinggi

Striker Juventus, Cristiano Ronaldo, melakukan selebrasi bersama Paulo Dybala usai membobol gawang Frosinone pada laga Serie A di Stadion Allianz, Turin, Jumat (15/2). Juventus menang 3-0 atas Frosinone. (AP/Alessandro Di Marco)

Paulo Dybala pernah digadang-gadang sebagai The Next Lionel Messi. Pujian tinggi datang dari fans Argentina maupun Serie A. Bahkan, dia pernah dianggap sebagai sosok muda dari Diego Maradiona. 

Namun, sejauh ini Dybala belum bisa memenuhi ekspektasi tinggi. Dia belum menunjukkan jalan menuju penghargaan bergengsi seperti Ballon d'Or. 

Catatan terbaiknya dalam persaingan Ballon d'Or ditorehkan pada 2017. Saat itu, dia menempati urutan ke-15. Posisinya bahkan di bawah Antoine Griezmann, pemain lain yang juga dihubungkan dengan MU. 

Fakta Dybala kerap sulit menembus starting XI Timnas Argentina juga bukan tanpa alasan. Performanya kerap tak merefleksikan harapan tinggi yang selalu terarah padanya. 

 


2. Terlalu Mahal

Aksi Paulo Dybala di Timnas Argentina. (Andres Larrovere / AFP)

Harga Paulo Dybala terlalu mahal bagi Manchester United. Meskipun bukan seorang superstar, dia tetap pesepak bola bernilai tinggi di Allianz Stadium. 

Selain itu, Juventus klub yang sangat sehat, sehingga tak butuh uang dari Manchester United. 

Faktor usia Dybala yang masih 25 tahun dan reputasinya yang mendunia membuat harga Dybala melambung tinggi. Harganya bahkan diprediksi bisa mencapai 200 juta poundsterling. Tentu saja, harga tersebut tak cocok bagi Manchester United dan akan lebih realistis jika MU mencari pemain lain yang lebih murah. 

 


3. Tak Cocok untuk Sepak Bola Inggris

Banyak pemain-pemain tenar yang datang ke Inggris dan dan gagal. Fakta itu bukan berarti menunjukkan mereka bukan pemain bertalenta, hanya saja kurang bisa beradaptasi dengan gaya bermain di Inggris. 

Sepak bola Inggris sangat menuntut fisik dan kecepatan. Artinya, pemain yang tak mampu bermain cepat akan kesulitan. Tentu saja ada perkecualian untuk pemain seperti David Silva dan Juan Mata. Keduanya mampu mengatasi barisan pertahanan yang tangguh meskipun tak mengandalkan permainan fisik.

Mampukah Dybala berperan seperti Silva atau Mata? Sepertinya tidak. 

Rekan senegaranya, Angel Di Maria bisa dijadikan contoh. Meskipun punya nama besar, dia bisa dibilang gagal di Manchester United. 

Artinya, Manchester United terlalu berjudi jika ngotot memboyong Paulo Dybala ke Old Trafford. 

 

Sumber: Bola.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya