Misi Sosial dari Dalam Walking Closet Terbesar di Amerika Serikat

Di dalam walking closet terbesar itu tersimpan 50 tas Hermes dan sebuah cincin berharga 80 ribu dolar AS.

oleh Putu Elmira diperbarui 01 Jul 2019, 09:03 WIB
Lemari terbesar milik Theresa Roemer (dok. Instagram@rich_trends_lux/https://www.instagram.com/p/Bytg_mDlQh-/Devita)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah walking closet milik Theresa Roemer menjadi perhatian luas karena digadang-gadang sebagai lemari pribadi terbesar di Amerika Serikat. Dari video yang diunggah Insider ke Youtube pada April 2019, diketahui walking closet itu memiliki luas 278 meter persegi.

Theresa dikenal sebagai pengusaha busana olahraga dan pusat kebugaran, sekaligus penulis tiga buku. Istri ahli minyak Houston Lamar Roemer itu membangun walking closet senilai 1 juta dolar dengan desain mirip butik brand mewah.

Ruangan yang didominasi warna putih itu terdiri atas tiga lantai. Pada lantai pertama, ia gunakan sebagai tempat menyimpan aksesori, termasuk jam tangan mewah dan perhiasan. Sebuah cincin tanzanit 10 karat menjadi favoritnya dan berharga 80 ribu dolar atau senilai Rp 1,129 miliar.

Lantai dasar walking closet Theresa juga menyimpan 50 tas Hermes yang dikelompokkan berdasarkan desain dan warna. Yang menjadi favoritnya adalah tas travel Hermes senilai 60 ribu dolar yang diletakkan di rak paling bawah.

Namun, tas yang paling disayangnya adalah Vintage Louis Vuitton Purse dengan motif logo LV di sekelilingnya yang diperolehnya saat masih berusia 19 tahun. Ia mengaku tas itu menjadi pengingatnya bagaimana kerasnya ia berusaha agar bisa membeli tas mewah pertamanya. Hingga kini, ia tak pernah memakainya dan kondisinya masih sangat mulus.

Sementara, untuk menjangkau tas yang berada di rak teratas, ia memanfaatkan sebuah tongkat dengan pengait di bagian ujung. Hal itu untuk menggambarkan betapa luas lantai dasar walking closet tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Misi Sosial

Theresa Roemer dengan lemari terbesar miliknya (dok.instagram@theresa.roemer/https://www.instagram.com/p/BiPudgEjYvF/Devita

Terdapat tangga putar di tengah ruangan yang menghubungkan lantai 1 dan lantai 2. Pada lantai tersebut, Theresa sengaja menempatkan meja bar untuk menaruh sampanye kesukaannya. Ia mengaku senang berada di walking closet itu sambil menikmati minuman tersebut.

Di lantai ini, Theresa menyimpan lebih dari 500 pasang sepatu koleksinya, dan seratus di antaranya bermerek Loubotin yang berciri khas sol merah. Ia bahkan mengoleksi Louboutin Limited-Edition Pump dengan permata di sekelilingnya yang berharga 4.000 dolar AS.

Lantai tersebut juga menyimpan koleksi ikat pinggang yang kembali didominasi oleh Hermes. Ia mengaku selalu tahu bila ada koleksi miliknya yang tak ada di tempat. "Percayalah, aku selalu tahu," ujarnya.

Beranjak ke lantai tiga, Theresa menyimpan koleksi coat, rompi bulu, dan jaket kulit. Tidak semuanya dari kulit asli. Ia juga membeli pakaian dengan bulu atau kulit sintetis. Namun, yang termahal di deretan koleksinya adalah jubah dari bulu cerpelai yang berharga 60ribu dolar AS. 

"Lemari ini adalah cara saya memberikan kembali apa yang saya punya ke komunitas. Setiap kali saya menggalang dana, saya membuka closet ini. Para wanita pasti menyukainya dan mau membayarnya dengan harga mahal," kata Theresa.

Ia sempat memperoleh 40 ribu dolar AS dari penggalangan dana yang kemudian disumbangkan kepada yang membutuhkan di Houston, AS. (Devita Nur Azizah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya