Liputan6.com, Barcelona - Presiden La Liga, Javier Tebas menolak keinginan striker Paris Saint-Germain (PSG) untuk kembali ke klub lamanya, Barcelona. Menurut Tebas, Neymar merupakan contoh buruk untuk pemain La Liga.
Neymar meninggalkan Camp Nou pada 3 Agustus 2017, yang membuat kesal fans Los Blaugrana, sebutan Barcelona. Ketika itu, dia dibeli PSG dengan mahar 222 juta euro atau setara dengan Rp 3,5 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Bersama PSG, Neymar mendapat upah kerja sebesar 36,8 juta euro per tahunnya. Padahal, sebelum hengkang ke PSG, pemain Timnas Brasil itu baru saja memperpanjang kontrak dengan Barcelona hingga Juni 2021.
"Saya lebih memilih Neymar tidak kembali ke LaLiga karena dia bukan contoh yang baik. (Dia hanya akan bagus untuk liga) jika bersikap lebih baik," ujar Tebas kepada Onda Cero seperti dikutip Marca.
"Dia bisa jadi pemain hebat, tapi sikap juga sangat penting dalam hal nilai-nilai yang coba kami terapkan," katanya melanjutkan soal rumor transfer Neymar kembali ke Barcelona.
Tidak Sesuai Norma La Liga
Tebas bersikukuh menolak kembalinya Neymar ke La Liga karena tidak sesuai dengan norma di Spanyol. Striker berusia 27 tahun itu mencerminkan sikap buruk saat pergi dari Barcelona tanpa pamit.
"Kami harus selalu membawa pemain-pemain hebat ke LaLiga, tapi soal Neymar, sikap ini tidak bagus untuk kompetisi karena pada akhirnya beritanya akan lebih ke soal apakah si pemain sudah melakukan ini atau itu."
"Kami sudah bekerja keras di LaLiga untuk menjaga nilai-nilai tertentu dan kami tidak ingin mengubah citra ini," kata Tebas menegaskan.
Advertisement
Neymar Rela Turunkan Gaji
Demi kembali ke Camp Nou, Neymar rela menurunkan gajinya. Saat ini, Neymar menerima gaji senilai 630.700 poundsterling (Rp 11,3 miliar per pekan) per pekan di PSG. Di Barcelona nanti, gaji pemain asal Brasil itu dipotong menjadi 411.500 poundsterling (Rp 7,4 miliar) per pekan.
Neymar benar-benar putus asa dan ingin meninggalkan PSG. Bahkan, dia tanpa banyak protes menerima proposal yang disodorkan Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu.
Saksikan video pilihan berikut ini: