Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat ke zona hijau didorong aksi beli investor asing dan penguatan nilai tukar rupiah pada perdagangan saham awal pekan ini.
Penutupan perdagangan saham, Senin (1/7/2019), IHSG menguat 21,05 poin atau 0,33 persen ke posisi 6.379,68. Indeks saham LQ45 mendaki 0,68 persen ke posisi 1.020,85. Sebagian besar indeks saham acuan menguat kecuali indeks saham DBX melemah 0,59 persen.
Pada awal pekan ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi 6.395,62 dan terendah 6.369,19. Sebanyak 213 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 195 saham melemah dan 144 saham diam di tempat.
Baca Juga
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham 510.784 kali dengan volume perdagangan 19,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,4 triliun. Aksi beli investor mencapai Rp 767,78 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 14.112.
Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham aneka industri, barang konsumsi dan manufaktur. Sektor saham pertanian memimpin penguatan dengan naik 1,74 persen. Disusul sektor saham industri dasar menguat 1,5 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 1,23 persen.
Saham-saham catatkan top gainers atau mencatat keuntungan antara lain saham KJEN naik 49,50 persen ke posisi Rp 302 per saham, saham YULE melonjak 26,52 persen ke posisi Rp 167 per saham, dan saham GOLD mendaki 25 persen ke posisi Rp 700 per saham.
Saham-saham yang paling melemah antara lain saham POOL turun 16,96 persen ke posisi Rp 1.910 per saham, saham FIRE tergelincir 16,77 persen ke posisi Rp 3.970 per saham, dan saham TALF susut 16,47 persen ke posisi Rp 284 per saham.
Bursa saham Asia sebagian besar menguat kecuali indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,04 persen. Bursa saham Asia menguat antara lain indeks saham Jepang Nikkei naik 2,13 persen, ineks saham Thailand menguat 0,68 persen, indeks saham Shanghai mendaki 2,22 persen, indeks saham Singapura menguat 1,52 persen dan indeks saham Taiwan menanjak 1,53 persen.
Analis PT Panin Sekuritas, William Hartanto menuturkan, penguatan IHSG didorong sentimen positif ada perkembangan terbaru dari negosiasi dagang Amerika Serikat (AS) dan China dari KTT G20. Hal itu meredakan ketegangan pasar terutama Asia. "Ditambah window dressing kuartal II," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
IHSG pada Sesi I
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat selama sesi pertama perdagangan saham awal pekan ini. IHSG menguat di tengah rilis data ekonomi inflasi Juni 2019 sebesar 0,55 persen.
Pada sesi pertama perdagangan saham, Senin (1/7/2019), IHSG menguat 18,31 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.376,94. Indeks saham LQ45 naik 0,49 persen ke posisi 1.018,93. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Sebanyak 203 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 174 saham melemah dan 138 saham dan 138 saham diam di tempat.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.395,62 dan terendah 6.370,78. Total frekuensi perdagangan saham 278.318 kali dengan volume perdagangan 11,1 miliar saham.
Nilai transaksi harian saham Rp 4,2 triliun. Investor asing beli saham Rp 290,42 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.105.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham aneka industri turun 0,86 persen, sektor saham barang konsumsi susut 0,60 persen dan sektor saham manufaktur melemah 0,14 persen.
Sementara itu, sektor saham industri dasar naik 1,32 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menguat 1,31 persen dan sektor saham tambang mendaki 0,63 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham KJEN naik 49,50 persen ke posisi Rp 302 per saham, saham HOME melonjak 25 persen ke posisi Rp 100 per saham, dan saham POLU mendaki 21,48 persen ke posisi Rp 820 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang melemah antara lain saham POOL turun 16,74 persen ke posisi Rp 1.915 per saham, saham TRIS tergelincir 15,2 persen ke posisi Rp 212 per saham, dan saham FIRE merosot 14,26 persen ke posisi Rp 4.090 per saham.
Bursa saham Asia sebagian besar menghijau. Indeks saham Jepang Nikkei naik 2,15 persen dan catatkan penguatan terbesar.
Disusul indeks saham Shanghai naik 1,86 persen, indeks saham Thailand mendaki 0,75 persen, indeks saham Singapura menguat 1,35 persen, dan indeks saham Taiwan naik 1,53 persen.
Advertisement
IHSG Saat Awal Perdagangan
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menghijau pada perdagangan di awal Juli ini. Investor asing beli saham Rp 1,5 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.115.
Pada prapembukaan perdagangan saham, Senin, 1 Juli 2019, IHSG menguat 22,55 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.381,18. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih menguat dengan naik 30,88 poin atau 0,50 persen ke level 6.390,67.
Indeks saham LQ45 juga naik 0,70 persen ke posisi 1.020,47. Seluruh indeks saham acuan bergerak menguat di awal perdagangan ini.
Sebanyak 162 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 33 saham melemah dan 108 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 14.927 kali dengan volume perdagangan 192 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 305 miliar.
Investor asing beli saham Rp 1,5 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.115.
Seluruh sektor menguat dengan penguatan tertinggi dibukukan oleh sektor infrastrutkur yang naik 1,07 persen. Disusul penguatan di sektor industri dasar yang menguat 0,82 persen dan sektor kontruksi yang melonjak 0,52 persen.
Saham-saham yang catatkan penguatan sehingga mendorong IHSG antara lain saham KJEN naik 49,50 persen ke posisi Rp 302 per saham, saham PBSA menguat 13,85 persen ke posisi Rp 720 per saham, dan saham POLU menanjak 9,63 persen ke posisi Rp 725 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham SATU turun 9,63 persen ke posisi Rp 122 per saham, saham MKNT susut 9,58 persen ke posisi Rp 151 per saham, dan saham POOL merosot 6,52 persen ke posisi Rp 2.140 per saham.