Liputan6.com, Nicosia Utara - Sebuah rudal buatan Rusia diduga meledak di udara, dekat desa di Siprus Utara (Northern Cyprus), kata pejabat di Nicosia Utara.
Usai meledak --dengan suara ledakan yang bisa didengar bermil-mil jauhnya-- puing rudal dilaporkan mendarat di lereng gunung dekat desa Tashkent, juga dikenal sebagai Vouno, sekitar 16 km timur laut Nicosia.
Baca Juga
Advertisement
Menurut perkiraan, rudal buatan Rusia itu mungkin bagian dari sistem pertahanan udara yang ditembakkan dari Suriah dalam menanggapi serangan udara oleh Israel, kata Menteri Luar Negeri Siprus Utara, Kudret Ozersay, seperti dikutip dari Sky News, Senin (1/7/2019).
Ozersay mengatakan dalam sebuah posting Facebook: "Penilaian pertama itu adalah bahwa rudal buatan Rusia, bagian dari sistem pertahanan udara yang ditembakkan semalam dalam menghadapi serangan udara terhadap Suriah. Rudal itu kehabisan daya jangkauannya dan jatuh ke negara kita setelah meleset."
"Ledakan itu terjadi sebelum jatuh, karena tidak ada lubang di tanah. Potongan-potongan yang jatuh ke beberapa titik berbeda membuktikan bahwa rudal meledak di udara sebelum jatuh."
Perdana Menteri Siprus Utara, Ersin Tatar, mengatakan tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut.
Analis yang berbasis di Siprus (Republik Siprus) Andreas Pentaras mengatakan, gambar dari tempat kejadian menunjukkan itu adalah rudal S-200 buatan Rusia.
Rudal untuk Merespons Serangan Israel?
Kantor berita Associated Press (AP) melaporkan bahwa Israel melancarkan serangan terhadap sasaran di Suriah. Target itu berada berjarak sekitar 200 km dari ledakan rudal di Siprus Utara.
Sementara dalam laporannya, kantor berita Reuters menyebut bahwa posisi militer Suriah yang dimaksud adalah Homs dan pinggiran Damaskus. Setidaknya empat warga sipil dikatakan telah tewas dan 21 lainnya terluka.
Jika terkonfirmasi, itu akan menjadi pertama kalinya pulau Siprus terperangkap dalam baku tembak terkait konflik Suriah.
Advertisement