Liputan6.com, Jakarta - Mencuci pakaian kadang menjadi pekerjaan melelahkan. Terlebih untuk pakaian dalam yang harus diganti setiap hari. Namun, bagaimana bila pakaian dalam tersebut bisa dipakai berminggu-minggu tanpa dicuci?
Baca Juga
Advertisement
Terobosan seperti itu tentu dapat menghemat waktu, uang, tenaga, dan lebih ramah lingkungan. Itulah yang coba disuarakan oleh perusahaan berbasis Copenhagen, Organic Basics.
Terinpirasi dari para astronot NASA, perusahaan tersebut menciptakan pakaian dalam yang bisa dipakai tanpa perlu dicuci berminggu-minggu.
Pakaian dalam yang mereka produksi hadir dalam berbagai bentuk, termasuk boxer dan thongs. Mereka juga membuat kaus kaki, tank top, dan bahkan handuk.
Semua produk tersebut mereka buat dari nilon daur ulang mekanis dari serat limbah pasca-industri, benang dari pabrik pemintalan, dan limbah dari pabrik tenun. Rangkaian produksi tersebut hanya butuh 80% lebih sedikit air dan menghasilkan 90% karbondioksida lebih sedikit. Ini berarti lebih sedikit emisi yang dihasilkan.
Untuk membuatnya bersih dari bakteri dan bau, Organic Basics menambahkan perak. Ini membunuh 99,9% dari semua bakteri dan bau di produk-produk mereka. Menambahkan logam ini terinspirasi dari NASA yang menggunakan perak untuk memurnikan air bagi para astronot.
Ciptakan produk ramah lingkungan
Melansir dari Brightside.me, perusahaan itu pertama kali berdiri pada tahun 2015. Tujuan mereka memang menciptakan produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pada tahun 2017, perusahaan itu memutuskan urun dana untuk membuat ide tersebut terealisasi. Mereka berhasil mengumpulkan lebih dari US$ 155.000 atau sekitar lebih dari Rp 2 miliar yang menjadi modal. Kini mereka datang dengan ide baru, Silvertech 2.0, pakaian dalam anti bau berteknologi tinggi yang terbuat dari 100% nilon daur ulang.
Jadi, Silvertech 2.0 tak hanya dibuat dengan bahan daur ulang, tapi juga mengurangi dampak konsumen dengan mengurangi kebutuhan untuk mencuci pakaian sesering mungkin.
"Anda menghemat waktu dan uang sementara kami mengurangi pemborosan air dan energi," jelas Mads Fibiger, salah seorang pendiri Organic Basics menjelaskan pada Business Insider.
Tertarik mencoba?
Advertisement