Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur masih ada 41 orang pasien hepatitis A jalani rawat inap. Angka ini turun dibandingkan data per 27 Juni 2019 yang mencapai 81 pasien yang rawat inap.
Kepada Health Liputan6.com, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan Eko Budiono menerangkan hanya pasien yang mengalami gejala hepatitis A cukup parah yang dirawat. Gejala keparahan ditandai dengan mata dan kulit kuning juga mual dan muntah berat. Sementara itu, pasien lain menjalani rawat jalan.
Baca Juga
Advertisement
Lantas apakah seseorang yang pernah terjangkit hepatitis A bisa kambuh lagi? Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI Wiendra Waworuntu mengatakan hal tersebut tergantung individu masing-masing.
"Tergantung individunya. Kalau dia punya daya tahan tubuh baik ya enggak kena lagi. Virus hepatitis A kan masuk juga karena daya tahan tubuh seseorang sedang lemah. Ditambah perilaku hidup yang tidak sehat, misalnya, enggak cuci tangan setelah buang air," ujar Wiendra usai acara konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta, ditulis Selasa (2/7/2019).
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Perilaku Hidup Sehat
Agar terhindar dari hepatitis A, Wiendra menyarankan untuk disiplin menjaga pola perilaku hidup sehat.
"Yang penting jaga perilaku hidup sehat. Cuci tangan pakai sabun setelah buang air (besar maupun kecil). Virus bisa juga menyebar lewat air yang terkontaminasi, jadi masak air (minum) sampai mendidih," sarannya.
Pastikan juga mencuci tangan sebelum mengolah dan menghidangkan makanan serta setelah mengganti popok bayi dan sebelum menyusui. Gunakan air bersih untuk kebutuhan minum sehari-hari.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Anung Sugihantono menambahkan, seseorang yang mengalami gejala hepatitis A perlu istirahat yang cukup agar bisa kembali pulih.
Advertisement