Liputan6.com, Abha - Militan Houthi dilaporkan kembali menyerang Bandara Abha di wilayah Arab Saudi, yang terletak tidak jauh dari perbatasan Yaman, pada Selasa pagi.
Serangan itu menyebabkan sedikitnya sembilan orang warga sipil terluka, kata sebuah koalisi yang dipimpin Riyadh, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera pada Selasa (2/7/2019).
Baca Juga
Advertisement
"Serangan teroris di Bandara Abha ... menyebabkan cedera sembilan warga sipil, termasuk delapan warga negara Saudi dan satu orang yang membawa paspor India," kata koalisi militer terkait dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Badan Pers Saudi.
Sebelumnya, militan Houthi yang berpihak pada Iran mengatakan mereka "meluncurkan operasi luas terhadap pesawat tempur di bandara internasional Abha", menggunakan serangan pesawat tanpa awak (drone), menurut laporan yang disiarkan saluran televisi mereka, Almasirah.
Bandara Abha telah mengalami serangan rudal dan drone berulang kali dalam beberapa pekan terakhir. Pada 12 Juni, target rudal oleh militan Houthi melukai 26 warga sipil, di mana hal itu menarik janji "tindakan tegas" dari koalisi Saudi-Emirat.
Dan pada 23 Juni, serangan lain oleh pemberontak Houthi di Bandara Abha menewaskan seorang warga Suriah dan melukai 21 warga sipil lainnya, menurut koalisi.
Houthi Tingkatkan Jumlah Serangan
Militan Houthi telah meningkatkan serangan dalam beberapa pekan terakhir terhadap Arab Saudi, yang telah menjalankan kampanye militer berdarah di Yaman sejak 2015.
Mereka mengambil kendali atas petak besar negara termiskin di Timur Tengah itu, termasuk ibu kota Sanaa, pada akhir 2014. Tindakan tersebut mengusik keras pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional.
Serangan terbaru pada Bandara Abha terjadi di tengah ketegangan regional yang meningkat setelah Washington --sekutu utama Riyadh-- menuduh Iran menembak drone milik AS di atas perairan internasional, dan melakukan serangan terhadap kapal tanker minyak di Teluk Oman yang strategis.
Arab Saudi telah berulang kali menuduh Iran memasok senjata canggih kepada pemberontak Houthi, tuduhan yang dibantah Teheran.
Advertisement
Konflik Telah Menewaskan Puluhan Ribu Orang
Menyusul serangan baru-baru ini, media pemerintah Saudi melaporkan intensifikasi serangan udara koalisi terhadap posisi pemberontak di provinsi Hajjah, Yaman utara dan ibukota yang dikuasai Houthi, Sanaa.
Konflik telah menewaskan puluhan ribu orang, banyak dari mereka warga sipil, kata beberapa lembaga bantuan.
Pertempuran itu telah memicu apa yang PBB deskripsikan sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan jutaan orang mengungsi dan membutuhkan bantuan.