Liputan6.com, Jakarta Direktur Pengadaan Perum Bulog, Bachtiar menyatakan pihaknya siap menyalurkan 700 ribu ton beras untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) hingga akhir tahun ini.
"Untuk BPNT kalau tadi di rapat pengembangan sama ini ya sekitar 700 ribuan ton, Juli sampe dengan Desember ya," kata Bachtiar saat ditemui usat rapat di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Baca Juga
Advertisement
Dia menegaskan Bulog akan menyalurkan beras dengan kualitas terbaik serta stok terbaru untuk bantuan sosial (bansos) tersebut.
"Intinya Bulog siap untuk pelayanan BPNT, terus untuk masalah kualitas beras ya kita kasih beras yang terbaru. Kan pengadaan kita sudah sekitar ada 800 ribu ton lebih yang baru loh yah, bukan stok lama," tegasnya.
"Terus kondisi beras yang kita salurkan untuk masyarakat dalam rangka penanganan bantuan pangan non tunai ya itu yang terbaik," dia menambahkan.
Sebelumnya, Kementerian Sosial RI akan menyerap beras milik Perum Bulog dalam Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan penyaluran beras ke masyarakat.
Menteri Sosial, Agus Gumiwang menyebutkan ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah dan Bulog. Dimana kedua belah pihak memiliki kepentingan serupa untuk memaksimalkan penyaluran beras ke masyarakat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kualitas Beras Bulog Teruji
Selain itu, dia menyatakan keputusan tersebut diambil karena kualitas beras Bulog sudah teruji. Hal ini kemudian yang membuatnya yakin untuk menjadikan Bulog sebagai supplier utama program BPNT.
"Saya percaya lah bulog kualitasnya akan baik. Saya tidak ada keraguan sama sekali. Kemampuan Bulog untuk mensupply beras yang baik dan berkualitas," kata dia saat ditemui usai rapat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta.
Dalam implementasinya nanti, Bulog dapat menjual beras miliknya dalam gerai e-warung, yang merupakan instrumen dari penyaluran program BPNT.
Dia optimis pihaknya akan mampu menyerap beras Bulog sebanyak mungkin. Bahkan, pihaknya siap menyerap hingga 100 persen dari kebutuhan program BPNT.
Adapun tahun ini program BPNT membutuhkan sekitar 1,5 juta ton beras dengan asumsi 1 KPM menerima 10 kg.
"Kita akan upayakan akan lebih dari 70 persen. Akan di atas 70 persen. Ya kalau bisa 70 sampai 100 persen," tutupnya.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Cegah Busuk, Pemerintah Cari Cara Beras di Gudang Bulog Segera Disalurkan
Pemerintah Jokowi-JK tengah mencari jalan keluar agar stok beras di gudang Bulog sebanyak 2,3 juta ton dapat disalurkan. Sebab, apabila terus-terusan ditahan di gudang Bulog, kualitas beras akan rusak.
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pihaknya akan melibatkan Perum Bulog dalam urusan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang selama ini tengah dijalankan oleh lingkup kementeriannya. Dengan demikian stok beras yang berada di gudang Bulog dapat tersalurkan dengan cepat.
"Kita cari jalan keluar supaya beras di gudang Bulog itu bisa tersalurkan. Komitmen kita," katanya saat ditemui di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Jumat (28/6/2019).
Agus menambahkan pihaknya juga membuka peluang apabila nantinya Bulog mau bekerja sama dengan BPNT untuk penyaluran bantuan sosial. Pihaknya juga memberikan kesempatan bagi Perum Bulog untuk menjadi supplier.
"Iya, secara kualitas dan Bulog sanggup untuk itu. Nanti diutamakan untuk disalurkan dalam BPNT. Tentu dengan kualitas yang memang sudah siap. Sekarang bulog sudah siap kualitasnya bagus," katanya.