Copa America 2019: Penalti Gagal, Bek Timnas Kolombia Dapat Ancaman Pembunuhan

Bek Timnas Kolombia, William Tesillo, menerima ancaman bakal senasib dengan mendiang Andres Escobar, yang tewas karena ditembak mati usai Piala Dunia 1994.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 02 Jul 2019, 16:45 WIB
Bek Timnas Kolombia, William Tesillo, mendapat ancaman pembunuhan lewat media sosial setelah gagal mencetak gol dalam drama adu penalti di perempat final Copa America 2019 melawan Chile (Foto: AFP)

Liputan6.com, Sao Paulo - Bek Timnas Kolombia, William Tesillo, mengaku mendapat ancaman pembunuhan lewat media sosial. Tesillo sendiri belum melaporkan ancaman tersebut ke pihak kepolisian.

Ancaman tersebut datang setelah Tesillo gagal mencetak gol dalam drama adu penalti di perempat final Copa America 2019 antara Kolombia melawan Chile. Akhirnya, Kolombia harus tersingkir dari turnamen tersebut.

Istri Tesillo, Daniela Mejia, mengunggahkan tangkapan layar dalam pesan Instagram-nya yang mendoakan suaminya tidak bernasib sama dengan Andres Escobar, pemain Kolombia yang tewas ditembak mati usai mencetak gol bunuh diri dalam sebuah pertandingan Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.

"Mereka menulis pesan kepada istri saya dan istri saya menyiarkan pesan itu. Mereka juga menulis pesan seperti itu kepada saya," ungkap pemain berusia 29 tahun kepada surat kabar lokal El Pais.

Sumber-sumber dari kepolisian Kolombia menyatakan kepada Reuters bahwa mereka sedang menyelidiki intimidasi lewat media sosial yang ditujukan kepada Tesillo dan keluarganya.


Belum Ada Pengaduan

Para pemain Kolombia bereaksi setelah kalah atas timnas Cile pada perempat final Copa America 2019 di Arena Corinthians, Sao Paulo, Jumat (29/6/2019). Cile melaju ke semifinal Copa America 2019 setelah menundukkan Kolombia, 5-4, lewat adu penalti. (AP/Victor R. Caivano)

Namun, kepolisian tidak mengumumkan penyelidikan tersebut, karena belum ada pengaduan dari Tesillo dan keluarganya. Kepolisian belum mengambil tindakan tegas terkait ancaman tersebut.

Ayah Tesillo menyatakan kepada radio setempat bahwa keluarga mereka pasrah sambil berdoa kepada Tuhan agar meluluhkan hati orang-orang yang menulis ancaman kepada putranya.


Harapan Sang Ayah

"Saya berharap mereka paham ini sepak bola," ucap sang ayah kepada Caracol Radio, seperti dilansir Reuters.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya