Liputan6.com, Jakarta - Gerhana matahari total dilaporkan akan muncul di langit Samudera Pasifik, Chile, dan Argentina pada 2 Juli 2019. Namun fenomena langit ini tidak bisa dilihat di Indonesia.
Peristiwa gerhana matahari total ini hanya bisa dilihat di daerah Amerika, mulai dari La Serena di Chile sampai bagian selatan Buenos Aires di Argentina.
Baca Juga
Advertisement
Indonesia memiliki perbedaan waktu 11 jam, jadi fenomena ini bisa dilihat pada 3 Juli sekitar pukul 02.00 hingga 03.00 WIB.
Terkait fenomena tersebut, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, kembali menegaskan bahwa gerhana matahari total kali ini tak bisa dilihat dari Indonesia.
"Gerhana matahari bisa diamati di Pasifik dan Amerika Selatan, tidak teramati di Indonesia," katanya saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (2/7/2019).
Dalam pernyataan tersebut, Thomas juga menyebutkan bahwa gerhana matahari total ini tak memiliki efek signifikan di Indonesia.
"Tidak ada efeknya kecuali efek peningkatan pasang air laut yang biasa terjadi setiap bulan baru," jelasanya.
Thomas memaparkan, fenomena gerhana matahari terjadi sebanyak tiga kali di tahun 2019. Namun hanya ada satu gerhana matahari yang bisa diamati dari Indonesia.
Gerhana matahari yang teramati di Indonesia 26 Desember 2019. Jalur gerhana matahari cincin melewati Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.
Detik-Detik Fase
Menurut informasi yang beredar, gerhana sebagian dimulai pada pukul 16.55 UTC atau Selasa 2 Juli pukul 23.55 WIB.
Gerhana matahari total dimulai pada 3 juli pukul 01.01 WIB dan puncaknya terjadi pada 3 Juli 2019 pukul 02.22 WIB.
Gerhana matahari total akan berakhir pada 3 Juli 2019 pukul 03.44 WIB, sedangkan gerhana matahari sebagian berakhir pada 3 Juli 2019 pukul 04.50 WIB.
Advertisement
Live Streaming Detik-Detik Gerhana Matahari Total
Menurut laporan CNN yang dikutip Selasa (2/7/2019), jika Anda tak bisa menyaksikan langsung gerhana matahari total itu, fenomena tersebut bisa dilihat melalui live streaming atau tayangan langsung yang disediakan oleh Exploratorium Museum San Fransisco dari National Science Foundation's Cerro Tololo Observatory di Chile.
Live streaming akan dimulai pukul 00.23 waktu Pasifik dilanjutkan dengan paparan informasi dari ahli dan ilmuwan NASA pada pukul 01.00 waktu Pasifik.
Indonesia memiliki perbedaan waktu 11 jam, jadi fenomena ini bisa dilihat pada 3 Juli sekitar pukul 02.00 hingga 03.00 WIB. Sejumlah media asing menyiarkan detik-detik terbentuknya gerhana matahari total itu via live streaming.
Selain Exploratorium Museum San Fransisco, The European Southern Observatory (ESO) juga menayangkan live streaming di La Silla Observatory, dekat gurun Atacama di Chile.
Live streaming tersebut akan dimulai pukul 12.15 waktu pasifik atau sekitar pukul 02.15 WIB.
Saksikan tayangan langsungnya pada sejumlah link berikut. Klik di sini.