Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan revitalisasi Pasar Johar, pasar bersejarah yang termasuk Cagar Budaya di Semarang, Jawa Tengah.
Revitalisasi dilakukan sejak Agustus 2018 dan ditargetkan rampung pada Desember 2019.
"Konsep revitalisasi pasar disesuaikan dengan fungsi kota sebagai kota tujuan wisata dengan keselarasan lingkungan dan mempertahankan kearifan lokal. Mulai dari tahap perencanaan hingga pembangunan dengan melibatkan Pemerintah Daerah, (Pemda)" kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Rabu (3/7/2019).
Baca Juga
Advertisement
Pasar Johar sudah sejak lama menjadi pasar sentral dan denyut nadi perekonomian Jawa Tengah. Sebelum dilakukan rehabilitasi, kondisi Pasar Johar yang dibangun pada era waktu 1930-an mengalami kerusakan akibat kebakaran pada 2015 lalu.
Revitalisasi yang dilakukan Kementerian PUPR tetap mengedepankan prinsip-prinsip pelestarian bangunan gedung cagar budaya.
Diharapkan dengan selesainya revitalisasi, para pedagang dapat kembali berjualan dengan kondisi yang lebih nyaman.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bakal Jadi Objek Wisata Semarang
Ke depan, Pasar Johar juga dapat menjadi objek wisata Kota Semarang. Terlebih lokasinya berdekatan dengan kawasan Kota Tua Semarang yang saat ini juga tengah ditata oleh Kementerian PUPR.
Ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan Kementerian PUPR berada di bagian tengah dan utara pasar dengan nilai kontrak konstruksi sebesar Rp 146,09 miliar lewat kontraktor PT Nindya Karya.
Pekerjaan yang dilakukan di antaranya merehabilitasi bangunan, pekerjaan rangka atap lengkung, mekanikal elektrikal, pemasangan paving, pemasangan tegel los penjual daging, pengecatan rangka meja lapak, dan pembuatan bak kontrol drainase. Sementara revitalisasi bangunan depan pasar dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang.
Selain Pasar Johar, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya pada 2018 juga telah memulai rehabilitasi dan revitalisasi bangunan pasar yang rusak, yakni Pasar Atas, Bukittinggi, Pasar Aksara Medan dan Pasar Prawirotaman Yogyakarta.
Advertisement
Pemerintah Siapkan Rp 7 Triliun Buat Revitalisasi Sekolah hingga Pasar
Sebelumnya, Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan merevitalisasi pembangunan yang akan difasilitasi melalui Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga, dan Pasar di 2019. Beberapa bangunan tersebut diantaranya sekolah, pasar, hingga sarana olahraga.
Kepala Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga, dan Pasar, Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, mengatakan, untuk merevitalisasi pembangunan ketiga sarana tersebut membutuhkan alokasi anggaran kurang lebih mencapai Rp 7 triliun. Dana tersebut nantinya diperolah dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Kurang lebih Rp 7 triliun. Sebanyak Rp 6,5 triliun diantaranya khusus difungsikan pendidikan," katanya dalam diskusi yang digelar di Jakarta, Senin, 20 Mei 2019.
Iwan merincikan untuk jumlah penanganan di sektor pendidikan, seperti sekolah akan dikerjakan oleh pihaknya kurang lebih mencapai 2.000 sekolah. Kemudian juga sebanyak 200 lebih akan difokuskan untuk penanganan madrasah, 41 PTN, 9 PTKIN, dan 9 pasar.
Di samping itu, ada pula penanganan fasilitas pasca bencana gempa di Sulawesi Selatan yakni sebanyak 473 sekolah atau madrasah dan 4 pasar.
"Sekolah dan madrasah kita targetkan Desember tahun ini, tahun depan kita mulai secara single year tetapi bertahap penaganannya sesuai dengan alokasi anggaran dan pelaksanannya," kata dia.
Sementara itu, untuk fasilitas penanganan pembangunan di sektor olahraga yakni akan dilakukan untuk vanue Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 di Papua, yang akan difoksukan pada fasilitas Istora, Aquatic, Hockey, dan Cricket.
"Olahraga tahun 2020 kita selesaikan dukungan vanue untuk penyelenggaraan PON Papua, bulan Juli insya Allah karena akan digunakan bulan September, jadi akan kita selesaikan pada bulan Juli 2020 paling lambat" katanya.