Liputan.com, Bogor: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriyawan menyatakan siap memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan dalam proses evakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100. Pesawat buatan Rusia itu jatuh Rabu (9/5) silam di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
"Kami ingin memastikan pengiriman kebutuhan logistik berjalan lancar atau tidak. Insya Allah kami siap memenuhi barang yang dibutuhkan," kata Heriyawan saat meninjau evakuasi jenazah di Helipad Jeruk Bongor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Bogor, Jabar, Sabtu (12/3) siang.
Heriyawan juga berharap proses evakuasi jenazah ke Jakarta dapat berjalan baik. "Kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses evakuasi ini sehingga dapat berjalan dengan baik," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Heriyawan juga tak lupa menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban. Ia berharap keluarga korban dapat bersabar dan diberikan ketabahan.
Heriyawan menambahkan, ia belum dapat memastikan jumlah korban yang dievakuasi. Hal tersebut dikarenakan kondisi pesawat dan penumpang yang umumnya sudah tidak utuh.
"Yang jelas baru 12 kantong yang sudah ditemukan. Tapi, jumlah korban belum dapat dipastikan karena harus melalui pemeriksaan DNA," ucapnya.(ADI/BOG)
"Kami ingin memastikan pengiriman kebutuhan logistik berjalan lancar atau tidak. Insya Allah kami siap memenuhi barang yang dibutuhkan," kata Heriyawan saat meninjau evakuasi jenazah di Helipad Jeruk Bongor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Bogor, Jabar, Sabtu (12/3) siang.
Heriyawan juga berharap proses evakuasi jenazah ke Jakarta dapat berjalan baik. "Kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses evakuasi ini sehingga dapat berjalan dengan baik," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Heriyawan juga tak lupa menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban. Ia berharap keluarga korban dapat bersabar dan diberikan ketabahan.
Heriyawan menambahkan, ia belum dapat memastikan jumlah korban yang dievakuasi. Hal tersebut dikarenakan kondisi pesawat dan penumpang yang umumnya sudah tidak utuh.
"Yang jelas baru 12 kantong yang sudah ditemukan. Tapi, jumlah korban belum dapat dipastikan karena harus melalui pemeriksaan DNA," ucapnya.(ADI/BOG)