Heboh Kantor Facebook Terima Paket Gas Beracun

Seisi kantor Facebook di Menlo Park, California, Amerika Serikat mendadak heboh gara-gara deteksi gas beracun jenis sarin.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 03 Jul 2019, 14:00 WIB
Kantor Facebook yang menggabungkan konsep collaborative space dan ruangan pribadi (sumber: business insider)

Liputan6.com, Jakarta - Seisi di Menlo Park, California, Amerika Serikat mendadak heboh gara-gara deteksi gas beracun jenis sarin.

Pihak Facebook menyebut, gas beracun sarin ini diduga datang bersama paket mencurigakan yang diterima oleh .

Dalam pernyataannya pada Selasa pagi, juru bicara Facebook Anthony Harrison mengatakan, "Pada 1 Juli 2019, sekitar pukul 11 pagi, ada surat yang dikirim salah satu ruang surat kami di Menlo Park. Sebagai bagian dari proses penyaringan keamanan surat rutin Facebook, kami mengidentifikasi zat yang berpotensi berbahaya."

Harrison mengatakan, karena pihak sangat berhati-hati, mereka akhirnya mengevakuasi empat bangunan terdekat dan memulai penyelidikan menyeluruh berkoordinasi dengan pihak keamanan.

"Kami melakukan prosedur keamanan dan keselamatan yang sangat ketat, untuk membatasi paparan (gas beracun) dan menjadi keselamatan karyawan kami," kata Harrison, dikutip dari CNET, Rabu (3/7/2019).

Selanjutnya, sejumlah karyawan yang bekerja di fasilitas terdekat diawasi. Untungnya tidak ada satu pun orang yang menunjukkan gejala terpapar gas.

Sekadar informasi, sarin merupakan gas beracun buatan manusia yang dipakai sebagai senjata kimia. Eksposur sarin bisa menyebabkan hilangnya kesadaran, kejang-kejang, kelumpuhan, gagal pernapasan, hingga kematian.


Hasil Pemeriksaan: Kantor Facebook Negatif Gas Sarin

Kantor Facebook Indonesia. (Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani)

Setelah sempat heboh hingga dilakukan evakuasi bangunan-bangunan terdekat, otoritas melakukan pemeriksaan yang mendalam.

"Otoritas mengkonfirmasi hasil tesnya negatif untuk setiap zat yang berpotensi berbahaya. Bangunan telah dibersihkan untuk bisa didatangi kembali," kata Harrison.

Sementara itu, dalam pernyataannya, juru bicara FBI Cameron Polan mengatakan, pihak FBI, agensi, dan penegak hukum lainnya telah melakukan pengecekan paket yang dicurigai.

Ia mengatakan, hasil tes menyebutkan bahwa paket tersebut tidaklah berbahaya.

Sebelumnya pada Senin pagi, Pusat Komunikasi Kemanan Publik San Mateo menerima telepon dari seseorang yang menyebut, adanya kiriman paket "mengandung zat kimia (berbahaya) di dalamnya".

Parahnya, penelepon menyebut, ada dua orang yang mungkin terpapar zat sarin. Kemudian, otoritas langsung melakukan pengecekan di lokasi yang dimaksud, yakni kantor pusat Facebook, kemudian mengamankan paket yang dicurigai.


Bukan Kejadian Pertama

Petugas penegak hukum berjalan menuju kantor pusat YouTube sesaat setelah insiden penembakan di San Bruno, California, Amerika Selatan, Selasa (3/4). Polisi telah menutup seluruh gedung untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. (AP/Jeff Chiu)

Ancaman-ancaman semacam ini bukan terjadi untuk yang pertama kalinya di perusahaan teknologi.

Pasalnya pada bulan April 2018, seorang perempuan menembak tiga orang di kantor pusat YouTube. Selanjutnya, perempuan tersebut menembak dirinya sendiri.

Rupanya, si penembak merasa marah dengan cara YouTube menangani saluran videonya.

Kemudian, pada Desember 2018, Facebook mengevakuasi kantor pusatnya setelah menerima ancaman bom. Rupanya ancaman tersebut juga palsu belaka.

(Tin/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya