Industri Oleokimia Terus Tumbuh Berkat Insentif Pajak

Pemberian insentif pajak oleh pemerintah selama ini telah terbukti meningkatkan bisnis di industri oleokimia

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 03 Jul 2019, 13:02 WIB
Ilustrasi Kelapa Sawit (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Abdul Rochim mengatakan, pemberian insentif pajak dalam bentuk pembebasan pajak (tax holiday) dan pengurangan pajak (tax allowance) pada industri oleokimia telah berhasil mempermudah kegiatan bisnis di sektor tersebut.

Abdul Rochim menyampaikan, industri oleokimia yang mengandalkan hasil olahan kelapa sawit merupakan salah satu dari lima sektor yang diberi dukungan untuk bantu memajukan perekonomian negara.

"Pemerintah berkomitmen untuk memberi dukungan kemajuan industri oleokimia nasional. Ada lima sektor prioritas untuk pembangunan ekonomi dalam rangka making Indonesia 4.0, salah satunya adalah industri oleokimia," ungkapnya di Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Dia juga mencatat, para pelaku industri oleokimia banyak yang telah memanfaatkan fasilitas tax allowance dan tax holiday untuk menggerakan sektor bisnisnya.

"Industri oleokimia termasuk salah satu industri yang paling banyak mengajukan dan menggunakan tax allowance dan tax holiday untuk investasi baru atau perluasan industri. Sudah lebih dari 10 proyek perusahaan oleochemical yang telah atau sedang mendapatkan tax insentif tersebut," bebernya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pertumbuhan Industri Oleokimia

Ilustrasi Kelapa Sawit

Sebagai catatan, pertumbuhan industri oleokimia di Indonesia sejak beberapa tahun terakhir memang terhitung gemilang. Seperti adanya peningkatan volume ekspor, dari 1,9 juta ton di 2017 menjadi 2 juta ton pada 2018.

Begitu juga dengan nilai ekspor yang didapat. Nominal uang yang diperoleh meningkat dari USD 1,5 miliar di 2017 menjadi USD 2,3 miliar pada 2018.

Lebih lanjut, Abdul Rochim menyimpulkan, pemberian insentif pajak melalui tax holiday serta tax allowance bagi pelaku usaha di industri oleokimia merupakan sebuah langkah yang tepat.

"Berdasarkan pengalaman kami, kebijakan kedua insentif tax itu yang dikombinasikan dengan kebijakan pungutan tarif dana perkebunan merupakan instrumen yang telah terbukti ampuh dan efektif dalam mendorong industri pengolahan kelapa sawit, termasuk industri oleochemical," tandasnya.


Pemerintah dan Asosiasi Dorong Pertumbuhan Industri Oleokimia Kelapa Sawit

Ilustrasi Kelapa Sawit (iStockphoto)

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (Apolin) terus mendorong pertumbuhan industri oleokimia dari kelapa sawit yang diyakini punya masa depan cerah.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim mengatakan, Kemenperin sampai sengaja membuat direktorat jenderal baru lantaran melihat prospek bisnis dari industri olahan kelapa sawit tersebut.

"Peran industri oleokimia sangat strategis karena mampu mengolah industri minyak kelapa sawit yang sangat melimpah. Jadi pak Menperin (Airlangga Hartarto) sempat bilang, untuk jadi dirjen industri argo, salah satu industri yang (harus) dikuasai adalah sawit," tuturnya di Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Menurut catatannya, terdapat pertumbuhan perusahaan dan kapasitas industri oleokimia yang cukup gemilang pada kurun waktu 2016-2018. "Ada investasi yang cukup besar pada 2017 yaitu Rp 4,7 triliun," sambungnya.

"Mudah-mudahan ke depan bisa lebih besar lagi. Tentunya dengan bantuan pemerintah lewat pemberian insentif, karena biaya keluar saat ini yang sudah tidak lagi pas," dia menambahkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya