Stok Pupuk Bersubsidi Cukup untuk 3 Bulan

PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan ketersediaan pupuk Bersubsidi di 34 provinsi cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tiga bulan ke depan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Jul 2019, 14:32 WIB
Kementerian BUMN melalui PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar Pasar Murah khusus untuk pupuk non subsidi di Klaten, Jawa Tengah. Dok Kementerian BUMN

Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama seluruh anak usahanya yang bergerak di bidang industri pupuk memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi di 34 provinsi cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tiga bulan ke depan.

Tercatat per 1 Juli 2019, stok pupuk bersubsidi yang berada di lini III (gudang kabupaten/kota) dan lini IV (kios) mencapai 1.302.493 ton. Jumlah ini terdiri atas 496.466 ton urea, 386.720 ton NPK, 142.987 ton SP-36, 132.853 ton ZA, dan 143.467 ton organik.

Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen menjalankan tugas yang diberikan pemerintah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai alokasi yang telah ditetapkan Kementerian Pertanian.

"Pupuk bersubsidi yang kami salurkan jumlahnya sudah ditentukan oleh Kementerian Pertanian, begitu pula dengan alokasi per daerah dan per jenis pupuknya" kata Wijaya kepada wartawan, Rabu (3/7/2019).

Selain itu, sepanjang semester I 2019 Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 4.585.033 ton, melampaui target alokasi sebesar 4.534.164. Maka dari itu, Wijaya pun mengapresiasi peran para distributor dan kios resmi selaku garda terdepan dalam penyaluran pupuk bersubsidi.

“Distributor dan kios adalah kunci keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi agar bisa sampai ke tangan petani yang berhak sesuai dengan mekanisme yang ada, yaitu melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)” jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Distribusi Pupuk Lancar

Petani memupuk tanaman padi di Karawang, Jawa Barat, Senin (4/7). Untuk mencapai target swasembada pangan 2016, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20 triliun. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Dalam menjalankan penugasan tersebut, Pupuk Indonesia Grup selalu menerapkan prinsip 6 tepat. "Tepat harga, tepat waktu, tepat tempat, tepat mutu, tepat jenis dan tepat jumlah".

Tak hanya itu, lanjut Wijaya, dalam memastikan kelancaran distribusi, Pupuk Indonesia Grup pun menunjang fasilitas distribusi dengan 19 Kapal laut, 4 pelabuhan dan 6.288 unit truck angkut.

"Hal itu sebagai upaya kami menjamin petani dapat dengan mudah dan cepat menerima pupuk bersubsidi. Kami pun senantiasa berupaya meningkatkan pelayanan terutama bagi para petani,” kata Wijaya.


Awal 2019, Pupuk Indonesia Catatkan Penjualan 2,95 Juta Ton

Pupuk. (Merdeka.com/Imam Buchori)

Pupuk Indonesia Grup telah membukukan penjualan pupuk sebanyak 2.953.149 ton sepanjang Januari sampai Maret 2019, atau setara 94,8 persen dari target sebesar 3.113.824 untuk periode yang sama.

Capaian tersebut terdiri dari penjualan 2.347.056 ton pupuk subsidi, serta penjualan pupuk non subsidi dalam negeri sebanyak 399.276 ton dan luar negeri sebanyak 206.817 ton.

Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana mengatakan, penjualan produk pupuk perseroan didominasi oleh penjualan pupuk bersubsidi.

"Selaku perusahaan milik Negara yang berperan sebagai penyedia pupuk, kami berkomitmen untuk produktifitas pangan dalam Negeri dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan pupuk bersubsidi dan kebutuhan Nasional," jelas Wijaya kepada wartawan, Rabu (15/5/2019).

Wijaya menerangkan, jika dilihat berdasarkan jenis produknya, pupuk yang paling mendominasi penjualan yakni pupuk jenis Urea. Dimana penjualan urea bersubsidi mencapai 1.006.838 ton dan 538.737 ton urea komersil. Kemudian disusul oleh jenis SP-36, ZA, NPK dan lainnya.

“Stok pupuk urea juga diproritaskan untuk memenuhi kebutuhan subsidi di beberapa wilayah yang biasanya akan mengalami peningkatan di musim tanam” tambah Wijaya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya