Liputan6.com, Jakarta - Memberi pengalaman belanja daring yang mengesankan dengan kualitas produk terbaik, HappyFresh perkenalkan wajah baru. Sejalan dengan rebranding yang dilakukan, slogan "Freshly Hand-picked" pun diusung.
Wajah berbeda perusahan jasa yang sudah berekspansi ke Malaysia dan Thailand ini juga ditandai dengan logo baru, serta perubahan pada maskot Apple Boy. Co-founder and Chief Technology Officer Fajar Budiprasetyo menekankan, lebih penting, perubahan terjadi pada attitude perusahaan.
Chief Growth Officer Johan Antlov yang jadi orang di balik gagasan tampilan baru HappyFresh menambahkan, perubahan ini semoga bisa menjawab semua kebutuhan pelanggan yang kian bertambah seiring waktu.
Baca Juga
Advertisement
Pada momen ini, HappyFresh mengatakan lebih fokus jadi solusi belanja bagi para pelanggan milenial. "Apa-apa yang daring sudah dekat sekali dengan milenial. Makanya belanja kebutuhan rumah secara online lebih mudah dipahami generasi ini," kata CEO HappyFresh Guillem Seagarra saat konferensi pers di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2019).
Seiring dengan pembaruan yang dilakukan, HappyFresh, mengikuti preferensi milenial yang lebih suka produk eco-friendly, mengambil langkah mengedepankan apsek keberlanjutan. Hal ini dimulai dengan pemakaian kantong belanja ramah lingkungan.
Menggantikan plastik, barang belanjaan konsumen HappyFresh akan dibawa memakai biodegradable oxium yang 100 persen dapat terurai dengan sendirinya. Langkah ini terlebih dulu berlaku di Indonesia, lalu akan diikuti Malaysia, kemudian Thailand.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Memastikan Dapat Barang Kualitas Terbaik
Guillem menjabarkan, jasa yang ditawarkan HappyFresh sesederhana punya personal shopper. Mereka inilah yang akan memastikan konsumen mandapat barang dengan produk berkualitas terbaik dan memilih yang tanggal kedulawarsanya paling lama.
"Milenial sepertinya tak sebegitu bisa pilih mana buah yang berkualitas baik, sayur mana yang masih segar. Entah mengapa kita tak sehandal orangtua kita soal ini. Nah, di sinilah personal shopper berperan dengan memilihkan produk berkualitas paling baik," terangnya.
Fajar menambahkan, personal shopper telah dilatih lebih dulu sebelum akhirnya terjun ke lapangan. "Mereka (personal shopper) telah dibekali pengetahuan mengenali produk-produk dengan kualitas baik. Misal, pisang dengan warna seperti apa yang bakal masih bagus karena pelanggan minta dimakan dua hari kemudian," paparnya.
Juga, tersedia fitur percakapan antara pembelanja dengan konsumen yang memudahkan komunikasi semisal ada produk yang habis. Tak hanya info, shopper juga akan memberi saran soal produk terkait.
Asyiknya lagi, pelanggan bisa memilih jam pengantaran barang belanjaan yang telah dipesan. "Semisal pas datang ada yang kurang pas, itu bisa retur. Nanti kami kembalikan ke supermarket bersangkutan," kata Fajar.
Advertisement
Tak Hanya Supermarket Besar
Kendati sebagian besar partner HappyFresh merupakan supermarket besar, Fajar menambahkan, sebenarnya ada juga beberapa toko kecil yang turut bekerja sama. "Ada juga toko-toko kecil yang jual segala macam yang organik," kata Fajar.
Guillem menambahkan, tak hanya produk dari supermarket yang tersedia di Happy Fresh, tapi juga beberapa barang lain, salah satunya bunga. Dalam pemesanan, HappyFresh mengenakan minimal belanja, yakni Rp100 ribu.
Juga, demi menjaga kesegaran barang belanjaan, pengiriman hanya bisa dilakukan dalam jarak lima sampai delapan kilometer dari tempat belanja. Kendati kebanyakan orang memilih barang belanjaannya di kirim hari ini, tapi konsumen HappyFrsh sebenarya bisa memesan waktu belanja sampai tujuh hari ke depan,
Memanfaatkan opsi pembayaran berupa cash on delivery dan kartu kredit, di Indonesia, layanan HappyFresh baru tersedia di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, dan Malang.
"Saya harap, sampai 50 tahun ke depan bahkan lebih, kalau ingin belanja daring, orang akan langsung ingat HappyFresh," tutup Guillem.