IHSG Ditutup Melemah, Sektor Tambang Bukukan Penurunan Terbesar

Sebagian besar sektor saham melemah, hanya ada dua sektor yang menguat yaitu barang konsumsi dan manufaktur.

oleh Arthur Gideon diperbarui 03 Jul 2019, 16:24 WIB
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berada di zona merah sampai penutupan perdagangan Rabu ini. Sebagian besar sektor saham melemah. Hanya ada dua sektor yang menguat yaitu barang konsumsi dan manufaktur.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (3/7/2019), IHSG turun 22,27 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.362,62. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,29 persen ke posisi 1.020,21. Seluruh indeks saham acuan terbakar.

Sebanyak 228 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Selain itu 181 saham menguat dan 138 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 467.142 kali dengan volume perdagangan 18,9 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 8,2 triliun. Investor asing jual saham Rp 2,21 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.118.

Sebagian besar sektor saham melemah. Hanya ada dua sektor yang menguat yaitu barang konsumsi yang naik 0,24 persen dan manufaktur yang menguat 0,01 persen.

Sementara itu, sektor saham tambang melemah 3,49 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham pertanian tergelincir 1,11 persen dan sektor saham kontruksi susut 0,90 persen.

Sedangkan saham-saham yang menguat antara lain saham BIPI naik 32 persen ke posisi Rp 66 per saham, saham KJEN mendaki 25 persen ke posisi Rp 470 per saham, dan saham POLU menguat 24,76 persen ke posisi Rp 1.310 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain saham OCAP turun 24,53 persen ke posisi Rp 1.000 per saham, saham AGRS susut 22,67 persen ke posisi Rp 232 per saham dan saham MINA merosot 14,52 persen ke posisi Rp 1.030 per saham.


Tak Sesuai Prediksi

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

realisasi gerak IHSG pada hari ini tidak sesuai dengan prediksi dari analis. Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih menghijau  untuk perdagangan saham Rabu pekan ini.

Analis KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko menilai, momentum koreksi dan konsolidasi minor IHSG telah selesai. Oleh karena itu, kini waktu bagi IHSG untuk mengejar resistance atas.

"Konsolidasi IHSG untuk mengurangi jenuh beli (overbought) kini sudah selesai. Jadi sekarang momentum meneruskan tren naik untuk mengejar resistance di atas 6420-6490," tutur dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (3/7/2019). 

Sebaliknya, Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan memperkirakan IHSG masih akan tersungkur ke zona negatif pada Rabu pekan ini.

Potensi pelemahan jangka pendek itu menurut dia besar terjadi melihat ruang penguatan IHSG sudah cukup terbatas. Sebab itu, dirinya prediksi IHSG tertekan di level 6.367-6.407.

"Secara teknikal indikator stochastic sudah membentuk deadcross, mengindikasikan adanya pelemahan dalam jangka pendek," terang dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya