Liputan6.com, Jakarta Konsumsi makanan cepat saji (junk food) rupanya bisa memicu pubertas dini pada anak. Semisal, anak perempuan yang seharusnya pubertas pada usia 8-13 tahun, kini sudah mulai pubertas pada usia 6 tahun.
Dokter spesialis anak Aditya Suryansyah membenarkan, ada kaitan junk food dengan pubertas dini.
Baca Juga
Advertisement
"Junk food memang sering disebutkan menyebabkan pubertas dini pada anak. Ini karena makanan cepat saji tersebut mengandung hormon tertentu yang merespons pematangan di dalam tubuh," jelas Aditya dalam siaran Live Streaming Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, ditulis Rabu (3/7/2019).
Pada makanan cepat saji misalnya, daging ayam biasanya disuntik dengan zat tertentu agar menjadi gemuk. Zat yang disuntikan pada ayam tersebut tentunya akan memengaruhi hormon dalam tubuh individu yang kemudian mengonsumsinya.
"Makanan, seperti junk food bisa memengaruhi pubertas. Dalam hal ini pengaruh dari status gizi seseorang," lanjut Aditya.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Picu Pematangan Hormon
Penelitian berjudul Correlation between Nutrition and Early Puberty in Girls Living in Jeddah, Saudi Arabia yang dipublikasikan di Women's Health Care pada 2014 menunjukkan, konsumsi daging ayam, daging sapi, makanan cepat saji, dan kentang goreng berkorelasi dengan pubertas dini.
Studi yang dilakukan di Jeddah menggunakan sampel 568 anak perempuan dari daerah yang berbeda. Hasil temuan anak perempuan di bawah usia 8 tahun, payudara sudah membesar dan tumbuh rambut kemaluan.
"Ada perubahan hormon yang terjadi dengan cepat yang dipicu oleh makanan, termasuk salah satunya junk food," tulis peneliti Abdulmoein E Al-Agha.
Peneliti menyarankan, cara hindari pubertas dini pada anak adalah mengurangi makanan berprotein, seperti daging ayam, sapi, dan junk food. Daging mempercepat proses pematangan hormon
Sebaliknya, perbanyak konsumsi buah dan sayuran.
Advertisement
Tanda Pubertas Dini
Orangtua perlu melihat, apakah anak mengalami pubertas dini atau tidak. Tanda-tanda pubertas dini, misal badan tumbuh lebih cepat dan pertumbuhan tulang berkembang cepat.
"Kalau anak perempuan pubertas dini dengan dia cepat tinggi, maka dia juga cepat (kelihatan) bongsor. Payudara juga membesar. Secara psikologis, (kondisi pubertas dini) anak belum siap," Aditya menambahkan.
Dampak buruk yang terjadi bila anak pubertas dini, yakni dalam jangka waktu 2-3 tahun, pertumbuhan tulang akan terhenti. Rasa malu dan minder juga bisa saja terjadi saat anak dilihat teman-temannya.
"Kalau misalnya anak masih kelas 3 atau 4 SD (belum waktunya pubertas). Lalu dia payudaranya sudah membesar, ada rasa malu dilihat teman-temannya," ujar dokter yang berpraktik di RS Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta ini.