Liputan6.com, Jakarta Seorang balita 2 tahun meninggal karena infeksi E coli setelah mengunjungi pameran kebun binatang di San Diego County Fair, Amerika Serikat bulan lalu. Terdapat 3 anak lainnya yang jatuh sakit dengan diagnosis yang sama.
Dilansir dari laman Live Science, Badan Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan San Diego mengumumkan bahwa empat anak usia 2 hingga 13 tahun terinfeksi E. coli setelah menghadiri pameran yang digelar 8-15 Juni itu.
Advertisement
Balita 2 tahun itu sempat dirawat di rumah sakit namun meninggal pada 24 Juni karena komplikasi. Sedangkan tiga anak lainnya tidak sampai dirawat inap rumah sakit . Hasil pemeriksaan semua anak terinfeksi Shiga-toxin-producing E. Coli (STEC).
Sebagian besar orang yang terinfeksi STEC dapat pulih, tapi sekitar 5 persen hingga 10 persen dari mereka yang terinfeksi mengalami infeksi ginjal yang mengancam jiwa.
Infeksi E coli dapat menyebabkan diare serta robekan di usus besar yang memungkinkan kotoran menjadi bocor ke dalam tubuh, dan ini juga bisa mematikan, jelas dokter Amesh Adalja dari Pusat Keamanan Kesehatan Universitas John Hopkins.
Pentingnya mencuci tangan
Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal menjelaskan bahwa toksin yang diproduksi E.coli oleh bakteri menghancurkan sel-sel darah merah yang kemudian menghalangi penyaringan ginjal, yang mengarah pada hemolytic uremic syndrome (HUS) atau infeksi pada sistem pencernaan.
Amesh juga mengatakan bahwa HUS dapat menyebabkan gagal ginjal namun bisa diobati dengan dialisis. Sebagian besar kematian terkait HUS adalah pendarahan, stroke atau pembengkakan otak.
Sumber infeksi saat ini masih diselidiki, tetapi semua anak yang sakit pernah mengunjungi daerah binatang di pameran, seperti kebun binatang. Pejabat mengambil langkah dengan menutup akses publik ke semua area binatang.
Untuk mencegah infeksi STEC, pejabat kesehatan menyarankan untuk sering mencuci tangan setelah kontak dengan hewan atau lingkungan terutama sebelum makan dan minum.
Penulis: Febrianingsih Alamako
Advertisement