PPP: Tak Ada Urgensinya TKN Jokowi-Ma'ruf Dibubarkan

Arsul mengatakan, masih ada beberapa hal yang perlu dibicarakan oleh pimpinan partai koalisi dengan Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jul 2019, 18:44 WIB
Sekjen PPP kubu Romahurmuziy (Romi) Arsul Sani menyerahkan berkas ke anggota Komisioner KPU, Hasyim Ashari di Kantor KPU RI, Jakarta, Sabtu (14/10). PPP kubu Romi mengantar berkas pendaftaran peserta Pemilihan Umum 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PPP, Arsul Sani menilai belum perlu membubarkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf meski KPU telah menerapkan hasil Pilpres 2019. Namun dia yakin, cepat atau lambat TKN akan segera dibubarkan.

"Nanti setelah semua selesai kita bicarakan. Kan enggak ada urgensinya untuk bubar," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Arsul mengatakan, masih ada beberapa hal yang perlu dibicarakan oleh pimpinan partai koalisi dengan Jokowi. Dia menambahkan, Jokowi juga masih perlu waktu untuk memberikan apresiasi pada jajaran tim sukses.

"Kan Pak Jokowi belum bertemu sampaikan ekspresi, ucapan terima kasih kepada semuanya. Kan baru pada tim hukum dan TKD-TKD (Tim Kampanye Daerah), tapi pada relawan belum, sedangkan di TKN banyak relawan," ucapnya.

Diketahui, sampai saat ini Jokowi masih terus melakukan pertemuan dengan TKN dan TKD. Dalam pertemuan itu Jokowi mendegarkan aspirasi dari para tim sukses.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Permintaan Jokowi

Sembilan sekjen parpol Koalisi Indonesia Kerja melengkapi sejumlah berkas, termasuk struktur tim kampanye nasional (TKN) untuk pasangan bakal capres dan cawapres, Jokowi-Ma'ruf Amin ke KPU. (liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi bertemu jajaran TKN dan Tim TKD di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat. Dalam pertemuan tertutup itu, Jokowi meminta agar TKN dan TKD tak dibubarkan.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua TKN Johny G Plate usai bertemu Jokowi, Selasa 2 Juli malam. Menurut dia, Jokowi justru menginginkan agar TKN dan TKD turut mengawal jalannya pemerintahan selama lima tahun ke depan.

"Tidak ada pembicaraan soal (TKN-TKD) bubar. Yang ada diminta untuk membantu. Beda dengan yang kalah lah. Kalau kalah kan membubarkan timnya, kalau yang menang melanjutkan tugasnya," ujar Johny di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya