Jokowi Berpidato Dua Kali di KTT G20 Osaka

Kabar mengenai kehadiran Presiden RI Joko Widodo dalam KTT G20 di Osaka Jepang akhir pekan lalu menuai pembicaraan bagi warganet.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 03 Jul 2019, 19:51 WIB
Iriana Jokowi terlihat mencuri perhatian dalam balutan blouse dan batik khas Indonesia yang elegan di KTT G20. (AP Photo/Michael Sohn)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengenai kehadiran Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dalam KTT G20 di Osaka Jepang akhir pekan lalu menuai pembicaraan bagi warganet dalam negeri.

Sebelumnya, sebuah akun di situs berbagi video populer, pada 1 Juli 2019, mengunggah cuplikan acara stasiun televisi di Jepang yang membahas KTT G20 2019. Akun itu memasang unggahannya dengan judul, "Pidato President Jokowi di G20 summit hanya 1 menit."

Dalam video, pembawa acara menampilkan papan berisi bendera negara dan durasi waktu. Ia kemudian menunjuk bendera Indonesia pada papan dan tulisan berdurasi 1 menit.

Akun pengunggah memuat narasi pada unggahannya dengan menuliskan:

"Lihat Berita TV Jepang, ada salah satu materi yg menarik, tv ini menghitung durasi pidato para memimpin G20 summit. Yang sangat unik ada satu pemimpin yang durasi pidatonya hanya sekitar 60 detik atau 1 menit. Pembawa acara dan bintang tamu tertawa semuanya.. Negara itu adalah negara besar yang bernama Indonesia.."

Potongan gambar dan narasi unggahan itu kemudian tersebar luas ke beberapa platform media sosial lain, seperti Twitter, di mana memicu beragam tanggapan.

Menanggapi hal tersebut, Sekretariat Presiden RI mengklarifikasi:

"Satu menit itu bukan durasi pidatonya Pak Jokowi dalam KTT G20 di Osaka kemarin," kata Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmuddin saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (3/7/2019).

Bey mengatakan, Presiden Jokowi berpidato hingga dua kali dalam rangkaian KTT G20, dengan mengangkat beberapa isu meliputi: inovasi ekonomi digital, inklusivitas finansial, dan konsep IDEA HUB.

"Durasinya bisa sampai tiga sampai lima menit untuk masing-masing pidato," jelas Bey.

"Durasi pidato ditentukan oleh Jepang selaku tuan rumah dan ketua sidang, supaya semua pemimpin negara punya kesempatan yang sama untuk berpidato," tambahnya.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

'Pull-aside Talk'

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersiap mengikuti KTT G20 di Osaka, Jepang. (foto: dokumentasi Biro Pers Kepresidenan)

Mengenai kabar 'Jokowi 1 menit' yang ramai menjadi pembicaraan di media sosial, Bey Machmuddin mengatakan, "Itu pertemuan dengan PM Shinzo Abe."

"Itu juga bukan bilateral formal. Itu lebih ke pertemuan informal sambil menunggu mata agenda KTT G20 berikutnya."

Situs resmi kementerian luar negeri Jepang juga membenarkan sifat pertemuan itu, yang didefinisikan sebagai 'pull-aside talk':

"Pada 28 Juni 2019, Shinzo Abe, Perdana Menteri Jepang, mengadakan pull-aside talk dengan Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, yang datang ke Jepang untuk menghadiri KTT G20 Osaka."

"Kedua pemimpin mengonfirmasi selesainya General Review of the Japan-Indonesia Economic Partnership Agreement, dan memutuskan untuk melanjutkan negosiasi untuk meninjau kesepakatan berdasarkan hasil General Review, dengan tujuan merampungkannya pada akhir tahun. Keduanya juga mengafirmasi tekad untuk merampungkan RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) yang modern, komprehensif, berkualitas tinggi dan sama-sama menguntungkan."

Bey Machmuddin menjelaskan bahwa Jokowi dan Abe memang dijadwalkan bertemu pada 27 Juni 2019 atau sehari sebelum mata agenda utama KTT G20 dimulai pada 28 - 29 Juni 2019.

"Tapi karena ada agenda di Jakarta, Pak Jokowi baru berangkat 27 Juni malam dan baru bisa bertemu dengan PM Abe keesokan hari," kata Bey.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya