Aset Industri Keuangan Syariah Tembus Rp 1.341 Triliun per April 2019

Industri keuangan syariah di Indonesia terus mengalami pertumbuhan positif.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jul 2019, 21:36 WIB
Pekerja menghitung uang di BNI Syariah Jakarta, Senin (10/10). Sejalan dengan perkembangan share tersebut, kenaikan aset perbankan syariah (BUS dan UUS) sebesar 18,49% (YOY), dari Rp 272,6 triliun menjadi Rp 305,5 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat industri keuangan syariah di Indonesia terus mengalami pertumbuhan positif. Total nilai aset keuangan syariah per April 2019 mencapai Rp 1.341,1 triliun.

Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK Ahmad Soekro Tratmono menyatakan, jumlah tersebut merupakan gabungan dari total aset industri perbankan syariah, industri keuangan nonbank syariah, serta aset pasar modal syariah.

"Per April 2019, total perbankan sebesar Rp 488,5 triliun atau tumbuh year on year sebesar 12,26 persen. Atau 8,73 persen share total keuangan syariah nasional," katanya, di Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Sementara untuk aset industri keuangan nonbank syariah per April tahun ini, lanjut dia, mencapai Rp 101 triliun. "Yang lebih menggembirakan lagi perkembangan pasar modal syariah yang pada tahun ini year on year mencapai Rp 751,2 triliun," jelas dia.

Meskipun tumbuh positif, OJK menegaskan masih banyak potensi industri keuangan syariah Indonesia yang harus dikembangkan. Diharapkan industri keuangan syariah Indonesia tidak saja menjadi mesin utama penggerak ekonomi nasional, tapi juga dapat menjadi pemain utama dalam keuangan syariah global.

"Mengingat Indonesia memiliki populasi penduduk muslim terbesar di dunia. Dengan potensi industri hal yang sangat besar, harus kita upayakan bersama," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com


Hingga Semester I-2019, Penyaluran KUR Capai Rp 65,5 Triliun

Menko Perekonomian Darmian Nasution saat mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap pertama di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/9/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution memanggil Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ke Kantornya, Jakarta guna mengevaluasi Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Semester I Tahun 2019.

Tercatat hingga akhir Mei 2019, total KUR tersalurkan sebesar Rp 65,5 triliun. Dari jumlah tersebut didominasi oleh skema KUR Mikro sebesar 65,1 persen dan KUR Kecil sebanyak 34,58 persen.

“Rakor hari mengevaluasi kinerja penyaluran KUR Semester I tahun 2019, sebagaimana data penyaluran telah menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap pemerataan akses pembiayaan untuk usaha kecil,” ujar Menko Darmin Nasution saat memimpin Rapat Koordinasi Evaluasi Penyaluran KUR Semester I Tahun 2019, Rabu (3/7/2019).

Berdasarkan catatan total realisasi penyaluran KUR dari Agustus 2015 sampai dengan 31 Mei 2019 sebesar Rp 398,9 triliun dengan outstanding Rp 149,5 triliun, dan NPL 1,35 persen.

Sedangkan penyaluran KUR tahun 2019, sampai dengan 31 Mei 2019 sudah mencapai Rp 65,5 triliun atau sekitar 46.8 persen dari target tahun 2019 sebesar Rp 140 triliun.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya