Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak naik terbatas pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
Penguatan IHSG terjadi di tengah wall street dan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Pada pra pembukaan perdagangan, Kamis (4/7/2019), IHSG menguat 1,44 poin atau 0,22 persen ke posisi 6.364,06. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG menanjak 8,5 poin ke posisi 6.371.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, indeks saham LQ45 turun 0,04 persen ke posisi 1.019,55. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi. Sebanyak 145 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 38 saham melemah dan 130 saham diam di tempat.
Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.372,30 dan terendah 6.364,06. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 15.717 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham.
Nilai transaksi harian saham Rp 408,7 miliar. Investor asing jual saham Rp 13,52 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.110.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham infrastruktur turun 0,25 persen dan sektor saham keuangan susut 0,12 persen.
Sektor saham tambang naik 0,67 persen, dan memimpin penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi menanjak 0,47 persen dan sektor saham manufaktur menguat 0,37 persen.
Saham-saham yang menguat tajam adalah dua saham pendatang baru yaitu saham KAYU dan ITIC masing-masing naik 69,33 persen dan 50 persen. Selain itu, saham POLU melonjak 24,81 persen dan indeks saham KJEN mendaki 24,47 persen.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham KPAL turun 6,29 persen ke posisi Rp 298 per saham, saham CEKA merosot 5,83 persen ke posisi Rp 1.455 per saham, dan saham DSFI turun 4,92 persen ke posisi Rp 116 per saham.
Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,27 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,31 persen, indeks saham Singapura menguat 0,28 persen, indeks saham Taiwan naik 0,32 persen dan indeks saham Shanghai bertambah 0,03 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Sentimen Global, IHSG Diproyeksi ke Zona Merah
Sebelumnya, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan pelemahannya pada hari ini. Apalagi, hubungan dagang Amerika Serikat (AS)-China dinilai kembali memanas.
Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan mengungkapkan, peluang indeks terjerembab di zona negatif sangatlah besar melihat secara teknikal momentum penguatan IHSG sudah berakhir.
Dia memperkirakan IHSG akan diperdagangkan pada level support 6.311-6.337 dan resistance6.387-6.411. "Potensi pelemahan diakibatkan kekhawatiran dari sentimen global yang kembali menyeruak," terangnya di Jakarta, Kamis, 4 Juli 2019.
Kendati begitu, Analis KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko memperkirakan indeks justru akan perkasa pada perdagangan saham hari ini, meski peluang penguatan masih bersifat terbatas.
Pihaknya pada hari ini memproyeksikan IHSG bergerak ke teritori positif pada kisaran support6.300 dan resistance 6.400.
"Sudah saatnya IHSG lewati level 6.400, untuk membuat tren menjadi strong naik," terang dia.
Hari ini, sejumlah saham yang dianjurkan dari KGI Sekuritas ialah saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Indofood Tbk (INDF), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Sedangkan dari Artha Sekuritas menyarankan saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).
Advertisement
IHSG Ditutup Melemah, Sektor Tambang Bukukan Penurunan Terbesar
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berada di zona merah sampai penutupan perdagangan Rabu ini. Sebagian besar sektor saham melemah. Hanya ada dua sektor yang menguat yaitu barang konsumsi dan manufaktur.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (3/7/2019), IHSG turun 22,27 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.362,62. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,29 persen ke posisi 1.020,21. Seluruh indeks saham acuan terbakar.
Sebanyak 228 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Selain itu 181 saham menguat dan 138 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 467.142 kali dengan volume perdagangan 18,9 miliar saham.
Nilai transaksi harian saham Rp 8,2 triliun. Investor asing jual saham Rp 2,21 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.118.
Sebagian besar sektor saham melemah. Hanya ada dua sektor yang menguat yaitu barang konsumsi yang naik 0,24 persen dan manufaktur yang menguat 0,01 persen.
Sementara itu, sektor saham tambang melemah 3,49 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham pertanian tergelincir 1,11 persen dan sektor saham kontruksi susut 0,90 persen.
Sedangkan saham-saham yang menguat antara lain saham BIPI naik 32 persen ke posisi Rp 66 per saham, saham KJEN mendaki 25 persen ke posisi Rp 470 per saham, dan saham POLU menguat 24,76 persen ke posisi Rp 1.310 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain saham OCAP turun 24,53 persen ke posisi Rp 1.000 per saham, saham AGRS susut 22,67 persen ke posisi Rp 232 per saham dan saham MINA merosot 14,52 persen ke posisi Rp 1.030 per saham.