PLN Imbau Masyarakat yang Ingin Melamar Kerja agar Waspada Penipuan

PT PLN (Persero) imbau masyarakat agar berhati-hati dengan informasi rekrutmen pegawai PLN.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 04 Jul 2019, 10:51 WIB
Teknisi mengecek Power Bank dan Mobile UPS penyuplai listrik di Hotel Sultan, Jakarta, (15/2). Pemasangan alat yang disediakan PLN itu untuk penyuplai pasokan listrik acara debat capres dan cawspres kedua pada Minggu besok. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) imbau masyarakat agar berhati-hati dengan informasi rekrutmen pegawai PLN.

Lantaran haL tersebut dimanfaatkan untuk aksi penipuan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PT PLN, Dwi Suryo Abdullah mengatakan, agar para pelamar kerja berhati-hati terhadap penipuan informasi rekrutmen, sebab ada pihak yang memanfaatkan informasi tersebut untuk menipu.

"Saat ini tengah marak sekali penipuan seputar rekrutmen PLN," kata Dwi, di Jakarta, Kamis (4/7/2019).

Dia menuturkan, PLN tidak melakukan korespondensi terkait rekrutmen dan tidak memungut biaya, selama pelamar mengikuti seleksi yang diselenggarakan PLN.  Selain itu, tidak ada sistem penggantian biaya transportasi dan akomodasi yang berkaitan dengan pelaksanaan seleksi.

"PLN hanya akan melakukan proses rekrutmen melalui situs rekrutmen kita yang dapat diakses di rekrutmen.pln.co.id." tutur Dwi.

Segala informasi rekrutmen PLN dapat dilihat pada rekrutmen.pln.co.id. Oleh karena itu, beberapa hal yang harus diperhatikan bagi para pelamar kerja di antaranya adalah, PLN tidak bekerjasama dengan pihak lain termasuk biro travel perjalanan untuk program rekrutmen.

PLN hanya melakukan proses rekrutmen melalui situs rekrutmen.pln.co.id. PLN tidak memungut biaya apapun dalam proses rekrutmen. Masyarakat diharapkan berhati-hati dengan modus penipuan yang memanfaatkan program rekrutmen PLN.

Untuk menjaring tenaga kerja unggul baru, PLN hanya merekrut pegawai melalui member online dalam aplikasi berbasis web yang dapat diakses di rekrutmen.pln.co.id.

Aplikasi ini memungkinkan siapapun untuk melihat informasi tentang rekrutmen PLN dan lowongan yang dibuka.

Pelamar cukup masuk ke aplikasi dan mendaftar sebagai anggota dengan menyiapkan soft copy KTP, ijazah, transkrip akademik, akte kelahiran dan sertifikasi kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL ITP, TOEFL IBT, TOEFL prediction, TOEIC dan IELTS).

"Jika ada pengumuman perihal rekrutmen PLN, maka peserta akan diinformasikan melalui email rekrutmen@pln.co.id dan sms blast dengan masking PT PLN. Informasi tersebut hanya bisa dilihat secara pribadi melalui menu pengumuman tes setelah peserta login menggunakan akun yang dimiliki masing - masing peserta," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


PLN Targetkan Proyek Jawa Bali Connection Beroperasi 2024

Pekerja tengah memasang Trafo IBT 500,000 Kilo Volt di Gardu induk PLN Balaraja, Banten, Kamis (16/12). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT PLN (Persero) menargetkan proyek jaringan transmisi 500 kV Jawa Bali Connection beroperasi pada 2024. Kabel listrik ini akan membawa listrik 1.600 MW dari Jawa untuk memperkuat pasokan listrik di Bali.

Proyek ini sebenarnya sudah bergulir sejak 2016 lalu dengan nama Jawa Bali Crossing. Namun adanya sejumlah kendala termasuk penolakan dari masyarakat membuat proyek ini terus tertunda.

Bahkan hal ini membuat Asian Development Bank (ADB) dan KFW, bank asal Jerman batal mendanai proyek tersebut pada Maret 2019.

General Manager PLN Distribusi Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa menyebut ada dua alasan penolakan masyarakat yaitu lokasi tower yang dekat Pura Segara Rupek sehingga dikhawatirkan merusak kesucian pura.

Alasan kedua yaitu adanya kepercayaan sebagian orang yang menyatakan dulu Jawa dan Bali bersatu, lalu dipisahin sekarang tidak boleh disatukan lagi lewat udara.

"Kalau kabel bawah lautkan itu tidak kelihatan, jadi tidak apa-apa," jelas Astawa dalam diskusi media di Denpasar, Bali, Rabu, 26 Juni 2019.

Namun melihat terus meningkatnya konsumsi listrik di Bali yang belum bisa dipenuhi kapasitas pembangkit yang ada, PLN dan Pemerintah Provinsi Bali sepakat untuk membangun Jawa Bali Connection.

BUMN kelistrikan itu juga telah mengubah desain proyek tersebut dan mendapat restu Gubernur Bali.

Ditargetkan Juli ini izin lokasi dikeluarkan Gubernur. "Direktur sudah menghadap Gubernur dan beliau setuju ini jalan. Proyeknya akan dilelang 2021 ditargetkan 2024 sudah selesai dibangun," harap Astawa.

 


Bali Terancam Krisis Listrik, Ini Solusi PLN

Ilustrasi sutet listrik.

Sebelumnya, Bali terancam mengalami krisis listrik mulai 2021. Hal ini akan terjadi jika tidak ada pasokan listrik tambahan untuk Pulau Dewata tersebut.

General Manager PLN Distribusi Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa menilai cadangan listrik di Bali pada 2021 sudah tidak ideal karena berada di bawah 30 persen yaitu sekitar 28 persen.

Pada 2021, beban listrik sekitar 1.041 megawatt (MW), sedangkan daya mampu 1.274 MW yang berasal dari pembangkit asal Bali dan pasokan listrik dari Jawa melalui kabel bawah laut.

"Dalam kondisi tersebut, jika ada satu unit pemeliharaan pasti akan ada pemadaman," ungkap Astawa dalam diskusi media di Denpasar, Bali, Rabu, 26 Juni 2019.

Dalam RUPTL 2019-2028, cadangan listrik di Bali akan terus menipis seiring dengan meningkatkan kebutuhan listrik yang tidak disertai penambahan pasokan di Pulau Dewata. Pada 2023, cadangan listrik hanya tinggal 13 persen.

"Bali akan alami masa-masa kritis karena tidak rencana pembangunan pembangkit di Bali," ungkap Astawa.

PLN memang bakal membangun pembangkit listrik tenaga surya di Bali. Saat ini PLTS dengan total kapasitas 50 MW itu sedang dalam proses lelang.

"Tapi PLTS ini tidak menambah kapasitas terpasang. karena kan bisa digunakannya siang," ungkapnya.

Untuk solusi jangka pendek, lanjut Astawa, PLN melalui anak usahanya yaitu Indonesia Power mengubah pembangkit berbahan bakar BBM dengan gas. "Kita bisa memindahkan mobile power plant di Lombok ke Bali atau Marine Vessel Power Plant dari Kupang untuk memperkuat pasokan Bali," jelas dia.

Solusi lainnya yaitu membangun jaringan transmisi 500 kV Jawa Bali Connection. Melalui kabel listrik ini, Bali akan mendapatkan pasokan listrik sebesar 1.600 MW dari Jawa.

Menurut dia, pembangunan Jawa Bali Connection ini lebih efisien ketimbang membangun pembangkit baru di Bali. Sebab, untuk membangun pembangkit dengan kapasitas 1.600 MW bisa menelan biaya Rp 60 triliun, sementara biaya bangun Jawa Bali Connection jauh lebih rendah.

"Direktur sudah menghadap Gubernur dan beliau setuju ini jalan. Proyeknya akan dilelang 2021 ditargetkan 2024 sudah selesai dibangun," harap dia.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya