Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Diklat Manajemen dan Kepemimpinan pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI Ranu Mihardja mendaftarkan diri untuk menjadi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK). Ranu mengantarkan sendiri berkas pendaftarannya ke Kemensetneg Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Ranu tiba di Sekretariat Pansel Gedung Kemensetneg sekitar pukul 12.10 WIB. Ranu merupakan satu dari lima jaksa yang direkomendasikan Jaksa Agung HM Prasetyo maju sebagai capim KPK periode 2019-2024.
Advertisement
"Meski ada rekomendasi tetap kita daftar sendiri lah, kasih sendiri berkasnya. Ngapain suruh-suruh orang. Saya ke sini kan bangga, kita pakai baju jaksa," ujar Jaksa Ranu di Kemensetneg Jakarta, Kamis.
Jika nanti terpilih sebagai salah satu komisoner KPK, Jaksa Ranu mengaku bakal mengakselerasi antara pencegahan dan penindakan. Dia pun meyakini bakal lolos seleksi.
"Ini kan baru proses awal, kita semua harus punya keyakinan untuk berusaha," ucap dia.
Jaksa Ranu sebelumnya sudah pernah bertugas di KPK. Dia pernah menjabat sebagai Direktur Penuntutan dan Deputi Pengawas Internal. Ketika itu, Ranu pernah menangkap sendiri 150 petugas KPK gadungan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Penasihat KPK Mendaftar
Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Mohammad Tsani Annafari turut mendaftarkan diri untuk menjadi calon pimpinan lembaga antirasuah. Tsani daftar Capim KPK dengan menyerahkan berkas ke Gedung Kementerian Sekretariat Negara Jakarta, Kamis (4/7/2019) pukul 11.00 WIB.
Tsani mengaku mendaftar sebagai capim lantaran mendapat dukungan dari rekan-rekan, pegawai, dan pimpinan KPK. Dia merasa dukungan dan aspirasi tersebut perlu dihormati.
"Juga ini sebenarnya bentuk kecintaan kita kepada KPK, karena memang kita kalau bisa memberikan yang terbaik untuk KPK, itu yang kita lakukan," kata Tsani usai mendaftar Capim KPK.
Menurut dia, masalah di KPK sejatinya dari waktu ke waktu tak lepas dari melawan koruptor. Tsani berharap dapat menekan angka korupsi sehingga KPK nantinya akan dapat memberikan pertumbuhan ekonomiu untuk kemajuan Indonesia.
"Kemarin kita sama-sama menghadapi (kasus) yang high profile dengan dinamika korupsi yang begitu rupa dan tentu dampaknya bisa kita rasakan. Mudah-mudahan ke depan semakin sedikit koruptor, semakin banyak kegiatan pencegahan yang bisa kita lakukan," jelas dia.
Sebelum Tsani, Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan telah terlebih dahulu mendaftarkan diri sebagai Capim KPK. Tak hanya itu, dua komisioner KPK periode 2019-2024 juga kembali maju.
Advertisement