Dua Molotov Menyasar Rumah Ketua DPRD dan Kantor Polisi di Magelang

Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel tetap menganggap serius kejadian pelemparan bom molotov Magelang ini meski tak ada kerugian berarti.

oleh Felek Wahyu diperbarui 04 Jul 2019, 16:20 WIB
(ilustrasi)

Liputan6.com, Magelang - Ketenangan masyarakat Kota Magelang kembali terganggu. Dua bom molotov dilempar orang tidak dikenal ke rumah Dinas Ketua DPRD Kota Magelang, Budi Prayitno di Jalan Diponegoro.

Molotov lainnya dilempar di Unit Laka Lantas Polres Magelang, di Jalan Ikhlas. Kapolres Magelang Kota AKBP Idham Madhi menjelaskan, pelemparan dilakukan pada malam hari. Molotov pertama di depan rumah Dinas Ketua DPRD Kota Magelang dan yang kedua dilakukan di depan Kantor Laka Lantas.

Pada lemparan pertama, bom molotov mengenai pintu garasi. Namun gagal sehingga hanya meninggalkan bekas gosong di pintu garasi. Sedangkan yang kedua mengenai bagian penyimpanan barang bukti di Unit Laka Lantas Polres Magelang Kota di Jalan Ikhlas.

Sejauh ini Polres Magelang Kota masih menyelidiki dua kasus itu. Termasuk memeriksa rekaman CCTV yang berada di Rumah Dinas Ketua DPRD.

"Pelemparan botol berisi minyak tanah di dua tempat. Di depan rumah Ketua DPRD Kota Magelang dan Kantor Laka Lantas," kata Kapolres Idham.

Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menilai peristiwa ini dilakukan untuk mencari perhatian. "Molotov itu, cari perhatian," kata Rycko.

Menurutnya, sang pelempar molotov sedang mencari perhatian dengan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Kapolda berharap dengan bergotong royong antara masyarakat, TNI dan Polri, semua bisa berbagi.

"Jika kita saling bergotong royong, Insya Allah tidak ada lagi," katanya.

Meskipun tidak ada kerusakan dan kerugian akibat ledakan molotov, tetapi polisi tetap menaruh perhatian. Rycko meminta agar masyarakat tak mudah diprovokasi, diiming-imingi untuk mengganggu kamtibmas.

"Investigasi sudah pasti dilakukan karena memang tugasnya polisi. Masyarakat tetap tenang. Yang dilempar juga pagar, pagar enggak bisa terbakar kok," kata Rycko.

Sementara itu, menurut Didik Bachtiar, penjaga rumah Kepala DPRD Kota Magelang, saat molotov dilempar, terdengar suara ledakan. "Saya mendengar suara der, dan muncul kobaran api yang membumbung cukup besar," kata Didik, Kamis (4/7/2019).

Didik dan Bambang yang bertugas jaga, langsung berupaya memadamkan dengan menyemprotkan air. Setelah api padam, mereka melapor polisi yang berjaga di Kantor KPU Kota Magelang.

Laporan bisa dilakukan cepat karena kantor KPU Kota Magelang bersebelahan. Kedua saksi itu mengaku tidak tahu siapa yang melemparkan bom Molotov maupun latar belakangnya. "Baunya bau bensin," kata Didik.

Simak video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya