Kegiatan Pencarian Minyak Pertamina di Aljazair Ramah Lingkungan

Smooth Fluid-05 digunakan dalam proses pengeboran sumur migas yang dioperatori Pertamina di Lapangan Menzel Lejmet North (LMN) Aljazair.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 04 Jul 2019, 18:10 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Liputan6.com, Balikpapan - PT Pertamina Internasional EP mengklaim kegiatan pencarian minyak dan gas (migas) di Aljazair jadi lebih ramah lingkungan, ‎setelah menggunakan Smooth Fluid-05 (SF-05)‎ untuk kegiatan pemboran sumur.

‎Direktur Utama PT Pertamina Internasional EP, Denies S. Tampubolon mengatakan, Smooth Fluid-05 digunakan dalam proses pengeboran sumur migas yang dioperatori Pertamina di Lapangan Menzel Lejmet North (LMN) Aljazair.

Produk kilang Balikpapan tersebut menggantikan peran senyawa minyak diesel yang sebelumnya digunakan untuk kegiatan pengeboran.

"‎Dari prospektif kami itu bener upaya penting, menunjukkan produk kita bukan produk main-main, meski bukan satu-satunya di dunia," kata Denies, saat menghadiri pelepasan ekspor perdana SF-05, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (4/7/2019).

Denies menuturkan, pengeboran sumur lebih ramah lingkungan dengan menggunakan SF-05, sebab tidak menghasilkan limbah.

Sedangkan menggunakan oli mengandung diesel, ada limbah yang harus dihilangkan dengan cara dibakar.

"Tadi yang dipakai itu berbahan diesel, sekarang ber bahan sintetik. Kalau diesel itu, cuttingnya itu masih proses karena ada mengandung minyak biasa dibakar," tutur dia. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Sudah Uji Ramah Lingkungan

Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Direktur Pemasaran Korporat, Basuki Trikora Putra mengungkapkan, ‎produk SF-05 sudah melalui uji ramah lingkungan yang meliputi biodegradability, LC50 (pengaruh SF-05 terhadap biota laut), skin irritation, dan eye irritation dengan hasil lebih baik daripada yang dipersyaratkan sesuai standar international US-EPA dan OECD.

"SF-05 ini memenuhi standar international karena lebih ramah lingkungan dibandingkan yang saat ini digunakan yaitu minyak diesel," imbuhnya.

Ia juga menambahkan, kualitas produk SF 05 ini telah disesuaikan dengan kebutuhan lapangan minyak di Algeria yang memiliki karakteristik lumpur pengeboran dengan Specific Gravity (SG) antara 1,26 - 2,06.

SF 05 ini akan digunakan di lapangan produksi Pertamina Algeria EP yang (PAEP) merupakan anak usaha Pertamina Internasional EP bersama Repsol dan Sonatrach (BUMN migas Algeria). 

Saat ini, PAEP mengoperasikan sebanyak 67 sumur minyak di Algeria. Produk SF-05 ini, akan digunakan untuk sumur-sumur pengembangan pada 2019-2020. Ekspor perdana SF-05 akan digunakan di Blok Menzel Lejmet North (MLN), Algeria.

"Ekspansi Pertamina ke luar negeri serta penggunaan produk dalam negeri ini diharapkan dapat menurunkan defisit neraca perdagangan Indonesia," tandasnya.


Bos Sumur Migas di Aljazair, Pertamina Pakai Produk dari Kilang Balikpapan

Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Sebelumnya, PT Pertamina Internasional EP menggunakan produk kilang dalam negeri yaitu Smooth Fluid-05 (SF-05)‎ untuk mencari minyak dan gas bumi (migas) di Aljazair.

Direktur Utama Pertamina Internasional EP Denies S Tampubolon mengatakan, Smooth Fluid-05 digunakan dalam proses pengeboran sumur migas di Lapangan Menzel Ledjmet North (LMN) Aljazair yang dioperatori oleh Pertamina. Penggunaan Smooth Fluid-05  tersebut telah mendapat persetujuan dari regulator di Aljazair.

"Pertamina Algeria EP sudah dapat persetujuan untuk melakukan pilot project. Untuk pengeboran sumur 10 dan 11 di Sumur Menzel Ledjmet North," kata Denies, saat menghadiri pelepasan ekspor perdana SF-05, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis, 4 Juli 2019.

Menurut Danies, dengan menggunakan ‎Smooth Fluid-05 , biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan pengeboran bisa lebih efisien, sebab sebelumnya pertamina menggunakan produk berbasis diesel.

Untuk membersihkan sisa penggunaan zat berbasis diesel tersebut harus mengeluarkan biaya tambahan.

"Tadi yang dipakai itu berbahan diesel, sekarang berbahan sintetik. Kalau diesel itu, cutting-nya itu masih ada proses lagi karena mengandung minyak. Biasa dibakar dan untuk melakukan itu ada cost sendiri," tutur dia.

Penggunaan produk dalam negeri tersebut bisa menghemat 80 persen dari kegiatan pemboran cara lama.‎ Meski didatangkan dari Indonesia, dia memastikan masih jauh lebih efisien.

"‎80 persen akan terdegradasi dari menghilangnya biaya proses. S‎udah hitung, tapi belum bisa di disclose. Tapi hitungan kami lebih efisien. Kalau tidak kenapa ganti," ujarnya.

SF 05 merupakan cairan berbasis minyak yang dihasilkan dari Kilang Balikpapan, digunakan untuk menunjang kegiatan pengeboran minyak di lapangan operasi. Produk SF-05 memiliki kinerja yang baik sehingga dapat digunakan untuk berbagai kondisi operasi pengeboran yang dilakukan.

Untuk tahap pertama, ‎ekspor perdana SF-05 sebanyak 4 ribu barel ke Aljazair,‎ dengan total nilai SF 05 yang diekspor sebesar Rp 10 miliar.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya