Disokong Teknologi Baru, Mesin Anyar Hyundai Diklaim Lebih Irit dan Bertenaga

Hyundai mengembangkan mesin dengan teknologi baru yang mereka sebut Continuously Variable Valve Duration (CVVD). Mesin anyar ini disebut-sebut lebih irit 5 persen dan makin bertenaga 4 persen dari generasi sebelumnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jul 2019, 09:11 WIB
Hyundai mengembangkan mesin dengan teknolohi baru yang diklaim lebih Irit dan bertenaga. (Hyundai)

Liputan6.com, Jakarta - Hyundai mengembangkan mesin dengan teknologi baru yang mereka sebut Continuously Variable Valve Duration (CVVD). Mesin anyar ini disebut-sebut  lebih irit 5 persen dan makin bertenaga 4 persen dari generasi sebelumnya.

CVVD mengoptimalkan kinerja engine dan efisiensi bahan bakar, sekaligus ramah lingkungan. Teknologi ini mengatur kontrol katup. Lebih cenderung mengoptimalkan durasi pembukaan dan penutupan katup sesuai kondisi mengemudi. Tak cuma performa yang naik, tapi juga mengurangi emisi gas buang sebesar 12 persen.

Untuk mesin yang ada saat ini, kinerja dan efisiensi pembakaran internal masih diatur Variable Valve Control Technology (VVCT). Kerjanya, menyesuaikan waktu pembukaan dan penutupan katup serta kedalaman bukaan katup. Lalu tenaga mesin yang dihasilkan, melalui siklus penyemprotan bahan bakar-kompresi-ekspansi-pembuangan.

Teknologi kontrol katup variabel lawas, tidak dapat mengatur durasi katup. Sebab timing penutupan katup lebih rendah dari waktu pembukaan. Dan ia tak dapat mengoptimalkan respons ragam situasi mengemudi. Nah, lewat CVVD, Hyundai ingin membawa teknologi yang baru dengan menyesuaikan seberapa lama sebuah katup terbuka.

Ambil contoh, ketika kendaraan dalam kecepatan konstan dan membutuhkan output engine rendah, CVVD membuka katup intake dari tengah hingga akhir langkah kompresi.

Ini membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar, dengan mengurangi hambatan yang disebabkan oleh kompresi. Sebaliknya, ketika output mesin tinggi. Saat mobil melaju dengan kecepatan kencang, katup intake ditutup pada awal langkah kompresi.

Gunanya untuk memaksimalkan jumlah udara yang digunakan untuk ledakan (pembakaran). Lalu meningkatkan torsi untuk menaikkan percepatan.

"Ekspansi teknologi CVVD merupakan langkah Hyundai Motor Group, dalam memperkuat teknologi powertrain kami. Hyundai bakal melanjutkan upaya inovasi ini, untuk membawa perubahan serta paradigma sebuah mesin yang baru. Dan memastikan keberlanjutan model bisnis kami,” terang Albert Biermann, President and Head of Research and Development Division Hyundai Motor Group.

 


Mesin Smartstream G1.6 T-GDi

Jantung pacu ini, diluncurkan bersama dengan teknologi CVVD. Mesin bensin Smartstream G1.6 T-GDi,disokong oleh turbo. Menurut Hyundai, ledakan dayanya mencapai 180 PS dan torsi puncak 265 Nm. Mesin baru inilah yang jadi unit pertama dengan teknologi CVVD baru. Perpaduan ini memberikan Low-Pressure Exhaust Gas Recirculation (LP EGR). Atau resirkulasi gas buang bertekanan rendah, untuk mengoptimalkan efisiensi bahan bakar.

Sistem resirkulasi itu, mengembalikan sebagian gas sisa pembakaran oleh mesin ke ruang bakar. Diklaim menghasilkan efek pendinginan dan mengurangi emisi nitrogen oksida. Jantung mekanis G1.6 T-GDi juga dilengkapi sistem tekanan rendah. Jadi, tugasnya mengalihkan gas yang terbakar ke bagian depan kompresor turbocharger, ketimbang ke sistem intake. Outputnya, meningkatkan efisiensi meskipun dalam tekanan tinggi.

Hyundai jua memiliki Sistem Manajemen Thermal (TMS). Ia dengan cepat memanaskan atau mendinginkan mesin ke suhu optimal. Lalu memberi semprotan langsung pada ruang bakar yang kuat, mencapai 350bar. Lebih kuat dari mesin T-Gdi lawas yang hanya bertekanan 250bar. Efek dari racikan itu pula, membuat gesekan mesin berkurang hingga 34% dengan penerapan komponen rendah friksi.

Rencananya, mesin Smartstream G1.6 T-GDi baru diterapkan di Hyundai Sonata Turbo. Jika tak ada aral melintang, siap mengaspal pada paruh kedua tahun ini. Penayangan perdananya, menandai tonggak sejarah Hyundai dan Kia dalam menampilkan mesin yang beda. Informasi lebih detail, bakal diumumkan dekat dengan peluncuran kendaraan secara global. 

Sumber: Oto.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya