Gempa Magnitudo 6,4 Guncang California Selatan, Tidak Ada Laporan Kerusakan

California selatan diguncang gempa magnitudo 6,4 pada Kamis 4 Juli 2019 pagi, di mana disebut sebagai yang terbesar di wilayah itu dalam beberapa dekade terakhir.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 05 Jul 2019, 05:05 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Los Angeles - Guncangan gempa magnitudo 6,4 dilaporkan melanda Califonia Selatan pada Kamis pagi, di manjadikannya sebagai lindu terbesar di wilayah tersebut dalam beberapa dekade terakhir.

Pusat gempa berada di dekat kota kecil Ridgecrest, dekat taman nasional Death Valley dan sekitar 160 kilometer dari Los Angeles.

Dikutip dari The Guardian pada Jumat (5/7/2019), muncul laporan bahwa getaran gempa terasa cukup kuat di Los Angeles dan Las Vegas.

Tidak ada laporan tentang kerusakan serius atau cedera setelah gempa terjadi pada pukul 10.33 wakti setempat. Serangkaian lindu susulan yang bermagnitudo kecil datang susul menyusul setelahnya.

Lindu hari Kamis merupakan yang terkuat di wilayah terkait sejak 1994 silam, ketika gempa Northbridge bermagnitudo 6,7 mengguncang Lembah San Fernando yang berpenduduk.

Gempa Northridge menyebabkan 57 kematian dan kerusakan bernilai miliaran dolar dari bangunan yang runtuh dan hancurnya ruas-ruas jalan.

 

 


Publik Merespons dengan Tenang

Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Salah satu ahli seismologi terkemuka dunia, Lucy Jones, mengatakan kepada wartawan bahwa lab seismologi CalTech menerima peringatan sekitar 48 detik sebelum goncangan dimulai.

Jones memperingatkan gempa susulan yang jauh lebih besar harus ditetapkan dalam 24 jam setelahnya.

Meskipun ada kekhawatiran yang disebut sebagai gempa "besar" yang menghantam Pantai Barat dalam waktu dekat, warga California merespons gempa di media sosial dengan tenang.

Sutradara Hollywood, Ava DuVernay, membagikan tanggapan neneknya yang kelahiran Los Angeles terhadap gempa di Twitter:

Sementara yang lain bercanda tentang dampak kecil gempa di kota-kota besar California:


Akan Berdampak Parah JIka Terjadi di Los Angeles

Suasana arus lalu lintas di State Route 110, Los Angeles, California, AS, Selasa (21/2). INRIX, sebuah lembaga penganalisa data kemacetan lalu lintas menyatakan bahwa Los Angeles menjadi kota termacet di dunia. (AFP PHOTO/Justin Sullivan)

John Vidale, profesor seismologi di University of Southern California (USC), mengatakan jika gempa bumi telah melanda kota LA, mungkin ada konsekuensi besar.

"Ini adalah gempa bumi yang cukup besar untuk menyebabkan kerusakan yang cukup parah," katanya, membandingkan dengan gempa bermagnitudo 6,3 di kota Christchurch di Selandia Baru, yang meratakan bagian-bagian kota pada tahun 2011 dan menewaskan 185 orang.

"Jika ini terjadi di Los Angeles, mungkin akan ada area lima atau 10 mil yang rusak parah. Kami telah siaga sejak tahun 1970-an, tetapi masih ada banyak struktur yang rentan di luar sana," lanjut Vidale prihatin.

Sementara itu, departemen pemadam kebakaran di wilayah Kern mengatakan rumah sakit regional Ridgecrest sedang melakukan evakuasi, tetapi tingkat kerusakannya tidak jelas.

Foto-foto di dalam toko kelontong dan toko-toko di Ridgecrest menunjukkan kerusakan signifikan, dengan barang-barang terlempar dari rak-rak di sepanjang lorong. Para pejabat mengatakan sedikitnya lima kebakaran dilaporkan di daerah itu.

Petugas pemadam kebakaran di daerah San Bernardino yang berdekatan mengatakan ada beberapa bangunan dengan retakan kecil, saluran air putus, kabel listrik turun, dan longsor batu, tetapi tidak ada korban luka atau kebakaran yang dilaporkan.


Peringatan untuk Bersiaga

Gempa berkekuatan 5,2 SR guncang Malang, Jawa Timur pada Rabu, 8 Agustus 2018. (Ilustrasi: iStockphoto)

Meskipun gempa terjadi di luar kota Los Angeles, namun menurut para ahli sesimologi, itu bisa berfungsi sebagai peringatan bagi orang-orang untuk memastikan mereka siap.

"Ini akan membantu menempatkan orang dalam kerangka berpikir yang benar. Tau bagaimana dalam menerapkan manajeman evakuasi saat bencana gempa melanda," ujar Vidale.

Sang profesor mengatakan dia juga terkejut melihat betapa kuatnya gempa yang terjadi pada hari Kamis, di mana dia rasakan getarannya saat tengah berada di University of Southern California di Los Angeles.

"Awalnya saya merasakan goyangan, kemudian saya merasakan suara gemerincing yang sangat berbeda, dan bisa melihat tirai bergerak bolak-balik… saya tidak tahu jika itu akan berubah menjadi sesuatu yang lebih keras," ceritanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya