Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan (Kemendikbud) Hilmar Farid menyatakan, Indonesia perlu mempertahankan kepribadian jati dirinya sebagai bangsa dalam menghadapi perubahan sosial dan budaya di era digital.
Karenanya, Hilmar berharap Indonesia dapat terus membangun kebudayaan nasionalnya.
Advertisement
"Bangsa Indonesia perlu membangun kebudayaan nasional Indonesia yang mendorong terbentuknya masyarakat yang rasional, kritis, inklusif, terbuka, dan kompetitif dalam pergaulan lintas budaya di tengah arus globalisasi," ujar Hilmar dalam Seminar Nasional Kebangsaan di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Menurutnya, Indonesia juga harus menguatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dengan serius. Hal itu juga harus disertai dengan usaha yang efektif di tengah era globalisasi.
Dia mengatakan, strategi kebudayaan Indonesia yang dirumuskan dirinya dalam Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 menjadi suatu hal yang penting untuk mengarahkan kebudayaan sebagai sektor utama pembangunan Indonesia ke depan.
Strategi kebudayaan ini pun nantinya akan dia sampaikan kepada Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi.
"Strategi kebudayaan akan menjadi arah penjuru membangun peradaban bangsa di tengah transformasi budaya global yang serba digital," ujar dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Rumusan Strategi Kebudayaan
Berikut adalah rumusan strategi kebudayaan yang akan disampaikan Hilmar kepada Presiden RI, Jokowi.
Agenda Makro-Strategis:
1. Menjadikan jalan kebudayaan sebagai jalan pembangunan bangsa Indonesia untuk membentuk peradaban baru yang tangguh dan mampu menumbuhkan sumber-sumber ekonomi baru.
2. Membangun peradaban Indonesia dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara (ideologi) dan jati diri bangsa, sehingga dibutuhkan "Restorasi Pancasila" menjadi kebudayaan untuk mendukung pembangunan peradaban bangsa.
3. Mencari bentuk-bentuk implementasi budaya kewargaan yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan rasa persatuan Indonesia dengan kesadaran perwujudan nilai-nilai Pancasila melalui bentuk-bentuk budaya daerah dan kearifan lokal.
4. Mencari makna dan merumuskan bentuk operasionalisasi instrumental yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dari nilai-nilai intrinsik kearifan lokal yang kita warisi dari masa lalu.
Agenda Mikro-Taktis:
1. Mengkampanyekan #IndonesiaBahagia untuk mengajak semua kalangan dan masyarakat luas melakukan kerja bersama memajukan kebudayaan.
2. Membangun narasi yang kuat dari sumber-sumber kebudayaan nasional untuk membangun kebanggaan nasional dan menguatkan jati-diri bangsa serta mengembangkan produk-produk ekonomi kreatif.
3. Membuka ruang narasi yang menumbuhkan kreatifitas dan inventivitas di tengah masyarakat (desa-desa/kampung, sekolah, kota budaya/kreatif, ruang virtual, heritage action zone) bagi berkembangnya produk-produk kebudayaan dan menjadi sumber-sumber ekonomi baru.
4. Mengedepankan inovasi dalam memajukan kebudayaan dan menjadikan teknologi sebagai sahabat untuk memajukan kesejahteraan tanpa meninggalkan nilai-nilai utama kebudayaan bangsa seperti gotong-royong dan tenggang rasa.
Advertisement