Liputan6.com, Jakarta Seorang petani di India memiliki sebuah tanduk yang muncul di jarinya. Dalam sebuah laporan yang dimuat di jurnal BMJ Case Reports, benda itu tumbuh hingga 6 sentimeter, berwarna hitam, melengkung, dan keluar dari ibu jari bagian dalamnya.
Melansir Insider pada Sabtu (6/7/2019), pasien mengatakan bahwa tanduk itu muncul pertama kali pada lima tahun lalu. Setelah dioperasi tiga tahun yang lalu, benda itu muncul lagi.
Advertisement
Ini merupakan pertama kalinya ada laporan kasus mengenai tumbuh tanduk di ibu jari. Biasanya, ukuran mereka bervariasi dan berada di tangan, wajah, kepala, dada, dan lengan.
Dokter mendiagnosis wanita itu mengalami pertumbuhan hiperkeratosis dari kulit yang menumbuhkan tanduk seperti hewan.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Berbeda dengan Tanduk Hewan
Para peneliti mengatakan, tanduk pada manusia berbeda dengan hewan. Mereka tidak mengandung tulang namun berisi keratin, sejenis protein yang ada dalam kista atau pertumbuhan kulit lainnya.
Healthline menyatakan bahwa orang dewasa dengan usia lanjut memiliki potensi untuk mengembangkan tanduk yang bersifat kanker atau tidak. Namun, sebagian besar tidak bersifat kanker dan bisa diobati.
Dalam kasus wanita 60 tahun ini, tanduk tersebut tidak bersifat kanker.
Mengutip The Sun, Dr. Ranjit Kumar Sahu yang ikut menulis laporan tersebut, mengatakan bahwa kasus ini terbilang langka. Dia menambahkan, hal ini biasanya terjadi di daerah tubuh yang terpapar sinar matahari.
"Biasanya terjadi pada area yang terpapar sinar matahari atau tempat iritasi kronis pada tubuh seperti wajah, pinna (telinga luar), hidung, lengan bawah, dan punggung lengan bawah," tulis para peneliti.
Ada kemungkinan, kondisi wanita itu bisa dikaitkan dengan pekerjaannya yang menghabiskan banyak waktu di luar ruangan. Hal ini membuat paparan sinar matahari, serta gesekan konstan di daerah ibu jari, memicu tumbuhnya tanduk tersebut.
Advertisement
Tanduk Tidak Muncul Lagi
Tim medis segera mengangkat tanduk di jari wanita itu dengan operasi. Mereka juga melakukan analisis benda itu setelahnya.
Para penulis menyatakan, ini merupakan salah satu pertumbuhan kulit non-kanker yang paling umum pada orang dewasa. Biasanya warnanya cokelat dan terlihat seperti dilapisi lilin atau bersisik.
Sahu juga mengatakan bahwa setelah operasi tersebut, luka wanita itu sembuh dengan baik dan tanduknya tidak muncul lagi satu setengah tahun kemudian.
Walaupun langka, kondisi ini bukan pertama kalinya terjadi di India. Pada 2018 lalu, The Sun melaporkan adanya pria yang mengalami pertumbuhan tanduk di bagian alat kelaminnya setelah melakukan sebuah operasi.
Dokter mengatakan hal itu adalah efek samping dari operasi dan segera mengangkatnya. Namun, sebulan kemudian, benda itu sempat tumbuh lagi.