Pasokan Berkurang, Harga Telur Ayam Merangkak Naik

Harga telur ayam di pasar tradisional berada pada kisaran Rp 25 ribu per kg

oleh Bawono Yadika diperbarui 05 Jul 2019, 16:20 WIB
Penjual merapikan telur dagangannya di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (24/7). Harga telur ayam mengalami penurunan di angka Rp 26 ribu per kilo. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Harga telur ayam ras di Pasar Rumput, Manggarai, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan terpantau naik. Menurut penuturan Kiki (26), kenaikan harga telur ayam ras tersebut telah terjadi mulai 1 Juli 2019.

"Telur ayam ras per kilogram (kg) mulai naik sejak Senin 1 Juli 2019. Sampai sekarang masih tinggi yaitu Rp 25 ribu per kg," jelasnya kepada Liputan6.com, Jumat (5/07/2019).

Setali tiga uang, harga telur puyuh juga melonjak. Kenaikannya mencapai 6,6 persen. Telur Puyuh yang biasanya dijual seharga Rp 30 ribu per kg, sekarang dibanderol Rp 32 ribu per kg.

"Telur Puyuh harganya naik drastis sejak tanggal 1 Juli. Biasa Rp 30 ribu satu kilonya. Sekarang menjadi Rp 32 per kilo gram," ucapnya.

Menurut Kiki, melonjaknya harga telur lantaran berkurangnya pasokan dari Jawa Tengah. Daerah tersebut dikenal sebagai salah satu penyuplai kebutuhan telur di Ibu Kota. Sementara itu, permintaan terhadap telur tinggi.

Ia mengatakan, berkurangnya suplai telur dari Jawa Tengah karena di daerah tersebut sedang banyak hajatan. Sehingga, supplier telur lebih banyak memasok untuk memenuhi kebutuhan di wilayah tersebut.

"Banyak hajatan di daerah. Jadi telur sudah habis dibeli masyarakat di daerah. Akibatnya pasokan untuk Jakarta berkurang," tutupnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harga Tomat dan Cabai Naik Drastis, Apa Penyebabnya?

Pedagang menata cabai untuk di jual di Pasar di Jakarta, Senin (20/2). Kementan tidak akan mengambil langkah untuk mengimpor cabe dan bawang. Walau pun saat ini, harga cabe dan bawang mengalami keniakan. (Liputan6.com/Angga Yunair)

Sejumlah harga komoditas sayur menunjukan tren kenaikan di pasar tradisional. Mulai dari harga cabai, hingga tomat melambung tinggi di Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Pedagang sayur di Pasar Rumput, Ria (23) mengaku memang harga komoditas tengah meroket tinggi pada hari ini. Ria membanderol cabai keriting merah dan cabai rawit merah kompak di harga Rp 60 ribu per kilogram (kg).

"Tinggi-tinggi sekarang sayur semua. Cabai rawit hijau lebih mahal lagi malah. Udah nyentuh Rp 70 ribu per kilogram," tuturnya kepada Liputan6.com Jumat (5/7/2019).

Tak hanya jenis cabai saja, harga tomat juga dibanderol tinggi pada hari ini. kenaikannya bisa berkisar Rp 3ribu - Rp 4 ribu per kg.

Pedagang sayur lain, Sumiyati (34) kini menjual harga tomat senilai Rp 16 ribu per kg. Padahal biasanya hanya Rp 13 ribu per kg.

"Sekarang sudah enggak bisa lagi jual kita Rp 10 ribu per kg. Enggak untung. Dulu-dulu kan masih bisa," tegasnya.

Sumiyati menjelaskan, salah satu penyebab atau pemicu kenaikan harga tomat di pasar tradisional menurutnya karena kini sedang memasuki musim kemarau.

"Makanya sekarang jualnya antara Rp 16ribu per kg.

Sementara itu, hari ini Sumiyati menjual harga cabai merah keriting Rp63 ribu per kg, cabai rawit merah Rp59 ribu per kg. Sedangkan bawang merah normal yaitu Rp35 ribu per kg dan bawang putih seharga Rp40 ribu per kg.


Kapan Turun

Pedagang memilah cabai di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Jumat (26/4). Kementerian Perdagangan siap menjaga harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok menjelang Puasa dan Lebaran 2019. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Saat dikonfirmasi secara terpisah, Kasubdit Pemasaran Kementerian Pertanian, Unan, mengatakan kenaikan harga tomat memang dipengaruhi oleh musim kemarau.

Selain itu, harga tomat yang sempat anjlok di awal tahun kemarin juga membuat para petani enggan menanam tanaman tomat.

"Oleh sebab itu, pasokan tomat berkurang," katanya.

Dia menargetkan harga tomat akan kembali normal pada saat Idul Adha nanti. Saat ini, jelasnya, para petani sudah mulai melakukan penanaman tomat kembali.

"Pada saat Idul Adha nanti Insha Allah harga akan normal karena tomat yang tanam sudah banyak lagi," pungkasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya