Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai wajar pergantian menteri diikuti pergantian kurikulum. Hal itu terjadi karena dinamika teknologi hingga dunia pendidikan.
"Telah berbagai upaya kita lakukan. Banyak yang mengatakan tiap ganti menteri rombak kurikulum. Itu wajar saja, karena teknologi, pendidikan berobah, berdinamika sekarang," kata JK di Kongres PGRI, Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (5/7/2019).
Advertisement
JK juga menjelaskan menjadi guru harus memiliki wawasan luas dan mengikuti perkembangan zaman. Sebab saat ini semua dapat diperoleh dengan internet. Karena itu, menurut dia apabila guru tidak belajar dengan baik, bisa jadi murid lebih pintar dibanding gurunya.
"Apabila guru tidak belajar dengan baik, dengan cepat, bisa-bisa muridnya lebih pintar dari gurunya. Banyak pertanyaan murid tidak bisa dijawab," lanjut JK.
Sebab itu, guru khususnya PGRI bukan hanya mengembangkan ilmu secara formal tapi secara teknologi. Begitu juga negara lain, kata dia memajukan kemampuan dengan sistem.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Peningkatan Mutu
"Namun apapun tingkat kemampuan guru pada akhirnya juga kearifan, cara mendidik, kedekatan, dan tentu punya suatu pendekatan yang baek pada para siswa bukan sebagai sesuatu yang membimbing masa depan," ungkap JK.
JK pun berharap dalam kongres kali ini, bukan hanya bentuk evaluasi terkait kesejahteraan, tetapi juga kemampuan, mutu dengan cara bekerja bersam-sama untuk membangun negara yang lebih baik.Sebab itu, semua harus meningkatkan pendidikan bersama-sama.
"Saya yakin dalam kongres ini, pikiran-pikiran yang jernih untuk bersama-sama mengingkatkan kemampuan bangsa khususnya kemampuan di bidang pendidikan dan teknologi," ungkap JK.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Advertisement