Liputan6.com, Jakarta - Kongres Amerika Serikat (AS) meminta Facebook untuk menangguhkan pengembangan mata uang kripto, Libra. Penundaan dilakukan sampai anggota parlemen memiliki lebih banyak waktu untuk menyelidiki risiko dari layanan tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh kongres melalui surat kepada pihak Facebook. Legislator meminta perusahaan untuk segera menghentikan sementara rencana implementasi layanan tersebut.
"Karena Facebook diakses oleh lebih dari seperempat populasi di dunia, sangat penting bagi Facebook dan para mitranya untuk segera menghentikan rencana implementasinya sampai regulator dan Kongres memiliki peluang untuk memeriksa hal tersebut, dan mengambil tindakan," demikian yang disampaikan dalam surat tersebut, seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (7/7/2019).
Baca Juga
Advertisement
"Selama moratorium ini, kami bermaksud mengadakan dengar pendapat publik tentang risiko dan manfaat kegiatan bisnis berbasis mata uang kripto, serta mengeksplorasi solusi legislatif".
Komite kongres akan mengadakan sidang pemeriksaan Libra pada 17 Juli 2019.
Kekhawatiran tentang risiko ini tidak hanya dari sisi keamanan, tapi juga dikhwatirkan dapat membahayakan stabilitas keuangan AS dan dunia.
"Jika produk dan layanan seperti ini dibiarkan tidak diatur dengan benar, dan tanpa pengawasan yang memadai, mereka dapat menimbulkan risiko sistemik yang membahayakan stabilitas keuangan AS dan global".
"Risiko ini bahkan lebih terlihat mengingat masa lalu [Facebook ]( 3993950 "")yang bermasalah karena tidak selalu bisa menjaga informasi penggunanya. Misalnya kasus Cambridge Analytica, yang mengakses lebih dari 50 juta data pribadi pengguna Facebook," demikian isi lain dari surat penangguhan tersebut.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sejarah Libra
Facebook memang dikenal mempelopori pengembangan Libra, dan akan membuat "dompet" konsumen pertama untuk mata uang tersebut melalui anak perusahaannya, Calibra. Pengembangan sebenarnya layanan ini akan diserahkan kepada Libra Association, sebuah organisasi yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss.
Asosiasi ini dijalankan oleh konsorsium pendukung awal Libra, termasuk Visa, Lyft, Vodafone, dan Coinbase. Facebook salah satu di antara banyaknya mitra yang bergabung.
Kendati demikian, Facebook dalam praktiknya akan memiliki sejumlah besar kontrol. Bahkan, perusahaan membayar gaji sekira enam karyawan asosiasi tersebut.
(Din/Ysl)
Advertisement