Ingat, Biaya Renovasi Rumah Bisa Bengkak Gara-Gara ini!

Berikut hal-hal yang tak disadari bisa membuat biaya renovasi membengkak.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 07 Jul 2019, 09:00 WIB
Sedang Renovasi Rumah Namun Tetap Ingin Menabung? Berikut Tipsnya!

Liputan6.com, Jakarta Hal apa yang Anda inginkan selama ini tapi belum terealisasi juga hingga sekarang? Apakah itu liburan, membeli kendaraan baru, atau merenovasi rumah?

Jika keinginan itu adalah merenovasi rumah, sebaiknya ketahui apa saja yang bisa membuat biayanya membengkak tanpa Anda sadari. Berikut hal-hal yang tak disadari bisa membuat biaya renovasi membengkak, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Rencana yang Kurang Matang dan Tidak Siap

Sebelum merenovasi rumah, ada baiknya buatlah rencana terlebih dahulu. Perencanaan bisa mencakup desain rumah, bahan bangunan, furniture, hingga jasa kontraktor yang digunakan untuk membantu proses renovasi.

Tanpa perencanaan yang matang, biaya renovasi rumah bisa saja membengkak hingga dua kali lipat dari perkiraan Anda sebelumnya. Untuk itu, jangan pernah menyepelekan pentingnya membuat perencanaan dan persiapan.

Tuliskan planning Anda ke dalam buku catatan khusus. Jangan ragu untuk melakukan evaluasi atas rencana yang sudah dibuat guna menetapkan keputusan terbaik. 

2. Tidak Melakukan Survei

Planning yang matang sebenarnya sudah cukup membantu dalam memperkirakan biaya renovasi rumah. Namun, tidak sedikit yang malah kebablasan sehingga biaya renovasi rumah menjadi lebih mahal.

Maka dari itu, dibutuhkan survei langsung untuk memperkirakan harga yang tepat terkait renovasi. Lakukan perbandingan di beberapa tempat penjual bahan-bahan yang dibutuhkan dalam merenovasi rumah.

Adapun survei yang dilakukan meliputi harga bahan bangunan, kualitas bahan, sewa kontraktor, hingga biaya jasa interior bagi Anda yang mengidamkan interior rumah yang lebih menarik. 


3. Tidak Mempertimbangkan Iklim yang Terus Berubah

Ilustrasi Hujan (iStockphoto)

Renovasi rumah di musim penghujan dapat membuat pengeluaran membengkak. Sebab, banyak bahan bangunan yang akan terbuang secara sia-sia karena terkena air hujan.

Selain itu, tukang bangunan pun tidak dapat bekerja secara maksimal karena hujan yang terus mengguyur. Jadi, lebih baik merenovasi rumah saat musim kemarau tiba.

Jangan ragu untuk menunda keinginan renovasi rumah kalau memang kondisi cuaca tidak mendukung. Lebih baik menunggu kondisi cuaca bagus agar proses renovasi rumah berjalan lancar.

3. Ngirit dengan Beli Bahan-Bahan Bangunan yang Murah

Penggunaan bahan bangunan yang murah tidak selalu berpotensi mengurangi biaya renovasi. Hal yang sering terjadi justru sebaliknya karena memang kualitas bahan baku murah masih sangat standar atau bahkan di bawah rata-rata.

Hal ini menyebabkan hasil renovasi tidak bertahan lama. Sehingga Anda perlu memoles ulang guna mempertahankan nilai estetika rumah.

Lebih baik beli bahan bangunan yang harganya lebih mahal sedikit, tapi mempunyai kualitas yang bagus sehingga hasil renovasi rumah benar-benar memuaskan. Sehingga bangunan lebih tahan lama.


5. Terlalu Bergantung pada Kontraktor

Seorang pekerja menyemen saat pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan Kalijodo, Jakarta, Sabtu (10/12). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Kebanyakan orang sering meminta saran atau rekomendasi dari kontraktor mengenai desain dan bahan-bahan bangunan. Harapannya agar hasil renovasi lebih bagus dari apa yang diekspektasikan.

Namun, Anda harus tahu kalau saran dari kontraktor tersebut terkadang berpotensi menimbulkan biaya-biaya yang tidak diperkirakan sebelumnya. Alhasil, biaya renovasi pun menjadi membengkak secara perlahan.

Sebaiknya cari tahu apa yang menjadi tujuan dan kebutuhan Anda saat merenovasi rumah. Dengan demikian, Anda bisa bersikap tegas saat proses renovasi berjalan.

Bukan malah terombang-ambing karena masukan dari kontraktor yang sekilas terdengar bagus dan menguntungkan, namun pada akhirnya Anda sendiri yang dirugikan.

6. Tambahan Furnitur yang Tidak Dibutuhkan

Sah-sah saja jika Anda ingin membeli furnitur baru untuk menambah keindahan interior rumah. Tapi, pastikan dahulu apakah furniture tersebut benar-benar dibutuhkan atau tidak.

Kalau tujuannya hanya untuk membuat isi rumah kelihatan padat, lebih baik jangan membeli furniture karena tidak akan memberi manfaat yang maksimal nantinya. 

Manfaatkan uang Anda untuk hal-hal yang lebih dibutuhkan. Misalnya membangun taman, membeli tanaman hias, atau mengganti alat elektronik yang sudah rusak.

Jangan Abaikan Biaya Tak Terduga dan Tak Punya Dana Cadangan

Biaya tak terduga tidak boleh diabaikan dalam hal apapun, terutama saat merovasi rumah. Sebab, hal-hal yang tidak diharapkan kerap kali terjadi. Misalnya arus listrik yang tiba-tiba korslet saat dipasang, keramik yang pecah, atau cat dinding yang terkelupas karena goresan benda tajam.

Lebih baik persiapkan anggaran tak terduga sebagai motif untuk berjaga-jaga, barang kali ada hal-hal yang terjadi di luar kendali Anda sendiri. Apabila biaya ini tidak terpakai, Anda bisa menyimpannya kembali atau menggunakannya untuk kebutuhan lain.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya