Liputan6.com, Bandung Harpa merupakan instrumen musik yang cukup tua. Alat musik petik yang ditemukan 3500 Sebelum Masehi di wilayah Sumeria itu sering diidentikkan dengan alat musik malaikat karena keindahan suara yang dihasilkannya.
Permainan musik harpa sempat mencapai popularitas tertinggi di Eropa pada sekitar abad pertengahan. Bahkan, harpa juga menjadi simbol bagi negara Irlandia.
Advertisement
Namun di sisi lain, harpa yang menjadi perlambang estetika yang tinggi, mewah, dan eksklusif juga terasa kemahalan untuk sebagian orang.
Menyadari kesan ekslusif harpa tersebut harus dibumikan, Fransisca Agustin mencoba gebrakan baru. Musisi asal Bandung yang memiliki nama panggung Sisca Guzheng Harp itu menampilkan empat harpa bermotif nusantara.
Keempat harpa tersebut terdiri dari motif Toraja, Mega Mendung, Kawung, dan Dewi Sri. Sebanyak tiga dari empat alat musik petik itu dia bawa ke dalam acara talkshow dan mini konser berjudul Harpa Nusantara: Dari Instrumen Surga ke Motif Toraja, di Bandung, Jumat (5/7/2019).
Bukan hanya harganya yang relatif terjangkau, harpa dengan berbagai motif kebudayaan lokal tersebut memiliki nilai filosofi. Harpa bermotif Toraja misalnya. Terdapat empat warna berbeda yang mewakili kepercayaan terhadap sang pencipta.
Sisca mengungkapkan, harpa 5 oktaf dan 61 senar ini dibuat oleh Ki Anong Naeni. Beliau adalah pendiri gitar Genta (1957) dan Secco (2000). Prototipe ini, walau hanya tinggal meniru harpa impor milik Sisca, ternyata terbentur sangat banyak kendala kalkulasi.
Semua kayu bagian harpa secara bergantian mengalami retak bahkan patah hingga harus diganti dan dibuat ulang. Hanya bagian pilar ukirnya yang bertahan.
“Hingga akhir hayatnya tahun 2014, Ki Anong belum berhasil memperbaiki Harpa Toraja hingga layak dimainkan. Cucu beliau, Awan Abu Sofyan akhirnya melanjutkan proses perbaikan harpa dengan kalkulasi yang jauh berbeda pada tahun 2015,” kata Sisca.
Setelah senar Harpa Toraja mencapai pitch-nya, tiga bulan kemudian Harpa Mega Mendung lahir. Harpa ini dimeriahkan dengan motif batik mega mendung asal Cirebon. Sisca sempat membawakan permainan harpanya di acara bertajuk Spiritualis Dalam Batik di Batik Komar yang tak lain juga adalah seniman batik asal Cirebon.
Harpa Mega Mendung dilengkapi individual piezo. Sebagai akustik elektrik yang masih mempunyai soundbox, harpa ini bisa dimainkan dengan atau tanpa piezonya.
Motif harpa ketiga yaitu Batik Kawung. Ini merupakan salah satu motif batik Jawa yang tertua. Dikenal sejak abad ke-9, Batik Kawung muncul pada relief dinding beberapa candi Hindu seperti Prambanan dan candi daerah Kediri.
Selama berabad-abad, motif ini sangat eksklusif. Motif larangan. Hanya boleh digunakan oleh keluarga keraton. Bentuknya berupa lingkaran-lingkaran oval. Diisi dengan dua atau lebih tanda silang ornamen lain.
“Untuk Harpa Dewi Sri masih dalam tahap pengerjaan,” kata Sisca.
Bermain Silang
Sisca adalah musisi yang sudah cukup malang melintang di Kota Bandung. Dia telah menggeluti instrumen tersebut selama kurang lebih 15 tahun.
Sebagai pemain harpa, Sisca menguasai dua instrumen yang bisa dikatakan agak jarang dimainkan. Yaitu guzheng atau kecapi Tiongkok dan harpa itu sendiri.
Berdasarkan sistem kromatiknya, Sisca kerap memakai harpa harpa jenis silang atau Cross-strung harp. Jenis harpa ini pada bagian senar 1 deret itu adalah nada diatonis, sedangkan senar 1 deret lagi adalah senar kromatik. Kelebihan bermain silang jenis harpa ini menurut Sisca terletak di sisi kepraktisannya dalam mencapai semua nada seperti pada piano. Namun kelemahannya yang utama adalah kurang enak di-glissando jika main di nada dasar selain C, F, G.
“Pasti berbeda saat main fingering-nya. Kalau dari sisi suara tergantung kayunya juga. Tapi saat manggung untuk umum, harpa silang ini lumayan praktis dan tidak rumit,” ujarnya.
Sisca juga menjalani profesinya sebagai pekerja seni. Ia kerap tampil di beberapa acara pernikahan maupun pertemuan. Dengan harpa silang itu, ia bisa mendapatkan penghasilan.
Namun, pada 30 September 2019 nanti dia akan mementaskan Harpa Nusantara. Sebuah konser musik dengan konsep audio visual yang akan merepresentasikan secara penuh terkait harpa-harpa Sisca di Gedung Pertunjukkan Rumentang Siang.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement