Liputan6.com, Denpasar - Bagi Anda pecinta kuliner, mencoba satai ayam atau satai kambing adalah hal biasa. Tapi apa jadinya jika kita kudapan yang kita makan adalah satai domba. Anda pernah mencobanya?
Ya, sudah barang tentu terasa begitu lezat. Tekstur daging yang renyah menjadi pembeda antara daging domba dan kambing. Jika daging kambing terasa begitu kenyal dan sedikit berbau, daging domba justru begitu lembut dan tak berbau.
Begitu masuk ke dalam mulut, lembutnya daging domba segera hancur pada kunyahan pertama. Adalah Gourmet Sate House yang menyajikan satai daging domba.
Restoran spesialis satai ini terletak di Jalan Dewi Sri Nomor 101, Kuta. Owner Gourmet Sate House, Santi Ullrich bersyukur restorannya diterima publik Bali. hingga kini, restoran miliknya telah memasuki usia kelima tahun.
Baca Juga
Advertisement
“Kami bersyukur menu yang kami sajikan diterima dengan baik oleh pelanggan,” kata Santi, Jumat (5/7/2019). Ia menceritakan awal mula memilih menjajakan kudapan satai.
Hal itu bermula dari suaminya, Clausa Ullrich yang begitu menyukai penganan khas Indonesia. Ya, Clausa merupakan warga Australia.
Ia rupanya ketagihan makanan Indonesia, khususnya satai. “Dari situ kami akhirnya berpikir, kenapa tidak kami membuka restoran yang khusus menyajikan satai,” terang dia. Sang suami langsung terjun sebagai chef. Hal itu tak lain lantaran ia merupakan chef pada salah satu hotel bintang lima di Bali.
Clausa sedikit membocorkan rahasia olahan satainya hingga terasa begitu lezat dan gurih. Menurutnya, seluruh bahan yang digunakan selalu fresh dan hanya mengambil bagian paha dari masing-masing hewan.
Impor dari Australia
“Untuk ayam, kambing, domba dan sapi kami hanya pakai bagian pahanya saja. Selain itu kami tidak pakai lemak dan daging selalu fresh. Artinya, daging yang kami gunakan hari ini tidak akan digunakan untuk esok hari. Itu salah satu rahasia resep kami,” kata Clausa.
Semua bahan-bahan, mulai dari bumbu dan rempah-rempah seluruhnya dari Indonesia. Hanya saja, khusus untuk daging domba Clausa menyebut masih impor dari negara asalnya.
“Dalam sebulan kami impor daging domba dari Australia sekitar 20 hingga 30 kilogram. Kualitas domba di Australia cukup bagus dan terjaga dengan baik. Di Indonesia, daging dombanya masih ada yang keras,” ujarnya.
Satai domba yang telah diolah sedemikian rupa kemudian disajikan dengan bumbu dan lontong. Rasanya, sudah barang tentu bikin ketagihan. Anda tertarik mencoba satai domba racikan Gourmet Sate House? Silakan datang ke retoran ini mulai pukul 12.00 WITA hingga pukul 00.00 WITA.
Advertisement