Liputan6.com, Jakarta Mendengar orang mengunyah permen karet, kerupuk atau suara menyeruput kopi bisa membuat orang dengan misofonia terganggu.
Misofonia juga dikenal sebagai Selective Sound Sensitivity. Ini adalah respons emosional atau fisiologis yang kuat terhadap bunyi-bunyi tertentu yang biasanya dihasilkan oleh manusia.
Advertisement
Jadi, bunyi orang menggigit makanan renyah, menjentikkan jari, atau bahkan bernafas, dianggap sebagai gangguan yang tak tertahankan.
Reaksi yang paling umum dari penderita misofonia saat mendengar bunyi-bunyi tertentu adalah tidak suka atau marah. Namun, penderita misofonia juga bisa mengalami masalah psikologis seperti kecemasan dan rasa jijik.
Reaksi itu terkadang diikuti dengan pelepasan adrenalin. Kondisi itu menyebabkan jantung berdebar, badan gemetar, berkeringat berlebihan, hingga meningkatnya denyut nadi. Ini akan membuat semua yang dianggap biasa oleh kebanyakan orang, menjadi sesuatu yang tak tertahankan bagi penderita misofonia.
Hidup dengan Misofonia
Salah satu penderita misofonia adalah Margot Noel dari Inggris. Kisah hidupnya bersama misofonia didokumentasikan oleh BBC.
Margot sendiri tidak ingat sejak kapan dia menderita misofonia. Dia hanya tahu tidak suka atau benci dengan bunyi-bunyi tertentu.
Beberapa bunyi tersebut di antaranya suara orang berbisik. Bunyi klik pena saat ditekan dan bunyi krek saat jari-jari ditarik atau ditekuk.
Penulis: Sugiono
Sumber: Dream.co.id
Advertisement